Ahad 30 Oct 2022 17:50 WIB

Menteri BUMN Apresiasi Inovasi Produk KPR Bank BTN Sewa Beli

Skema ini memudahkan konsumen menikmati dulu tempat tinggal sebelum membeli

Rep: Lida Puspaningtyas/ Red: Gita Amanda
Menteri BUMN Erick Thohir (kanan) didampingi Dirut BTN Haru Koesmahargyo (kiri), Dirut Perumnas Budi Saddewa Soediro (kedua kiri) dan Direktur Pemasaran Perumnas Tambok Setyawati (kedua kanan) mengamati maket pada Festival KPR Hunian Pemuda di gedung Sarinah, Jakarta, Jumat (28/10/2022). Perumnas menyelenggarakan program dan pameran hunian bertepatan pada peringatan Hari Sumpah Pemuda dengan tajuk Festival KPR Hunian Pemuda dari 28-30 Oktober 2022 yang menghadirkan ragam proyek perumahan Perumnas yang strategis dan solutif serta cocok untuk milenial.
Foto: ANTARA/Dhemas Reviyanto
Menteri BUMN Erick Thohir (kanan) didampingi Dirut BTN Haru Koesmahargyo (kiri), Dirut Perumnas Budi Saddewa Soediro (kedua kiri) dan Direktur Pemasaran Perumnas Tambok Setyawati (kedua kanan) mengamati maket pada Festival KPR Hunian Pemuda di gedung Sarinah, Jakarta, Jumat (28/10/2022). Perumnas menyelenggarakan program dan pameran hunian bertepatan pada peringatan Hari Sumpah Pemuda dengan tajuk Festival KPR Hunian Pemuda dari 28-30 Oktober 2022 yang menghadirkan ragam proyek perumahan Perumnas yang strategis dan solutif serta cocok untuk milenial.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri BUMN Erick Thohir mengapresiasi inovasi produk pembiayaan perumahan dari PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN). Salah satu inovasi produk Bank BTN yang diapresiasi Menteri Erick yakni skema pembiayaan sewa beli atau rent to own (RTO).

Menurut Erick, skema ini akan sangat memudahkan konsumen untuk menikmati dahulu tempat tinggal yang ingin dimilikinya sebelum akhirnya memutuskan untuk membeli. Ia telah menyaksikan empat lokasi program RTO tersebut dan mendorong lagi inisiasi lain.

Baca Juga

"Menyewa bisa memiliki, ini luar biasa terobosannya dan ini akan saya laporkan ke Pak Presiden Jokowi karena inilah yang harus kita berikan solusi-solusi tidak hanya pengabdian, memastikan BUMN sehat, tapi juga punya program yang baik dan bermanfaat untuk rakyat," katanya di sela kegiatan Festival KPR Hunian Pemuda di Jakarta, akhir pekan lalu.

Lebih lanjut dia menuturkan,31 persen penduduk Indonesia yang mencapai 273 juta jiwa belum memiliki rumah. Sehingga Kementerian BUMN  terus mendorong dan mencari solusi-solusi untuk mengatasi hal tersebut.

Beberapa aset potensi yang ada di BUMN diantaranya tanah-tanah di bawah naungan kereta api. Ia meminta agar tanah-tanah itu dimaksimalkan dengan kerja sama antara Bank BTN, Perumnas dan PT KAI serta seluruh stakeholder lain.

Erick juga mengajak para milenial untuk segera memiliki rumah dan jangan menunda. Karena rumah memiliki valuasi aset yang terus mengalami kenaikan dan jumlahnya terbatas.

"Jadi kalau mampu jangan menunda-nunda memiliki rumah, sekarang sudah ada fasilitas sewa memiliki. Jadi sekarang generasi muda harus semuanya pas, belanjanya pas, makannya pas, jalan-jalannya pas supaya bisa menabung dan prioritaskan yang utama adalah membeli rumah," ujarnya.

Direktur Utama Bank BTN Haru Koesmahargyo menjelaskan BTN telah menyalurkan KPR sejak tahun 1976 kepada sekitar lima juta keluarga Indonesia. Bank BTN saat ini sedang menjalankan inisiatif-inisiatif strategis sebagai upaya peningkatan penyaluran perumahan, salah satunya dengan melakukan peningkatan kolaborasi yang efektif melalui sinergi BUMN.

Sebagai BUMN, Bank BTN juga fokus dalam mendorong peningkatan kesejahteraan para pelaku UMKM melalui penyaluran fasilitas perumahan. Dalam memperingati Hari Sumpah Pemuda, Bank BTN berkolaborasi dengan Perum Perumnas menyelenggarakan Festival KPR Hunian Pemuda.

 

Pada program ini Bank BTN menawarkan program KPR dengan promo seperti cicilan Rp 2,8 jutaan, 28 jam proses langsung akad, free biaya proses seperti admin, provisi, appraisal, suku bunga berjenjang mulai 2,47 persen serta uang muka nol persen. Melalui program ini, Bank BTN selalu berupaya memberikan kemudahan bagi para generasi muda untuk dapat segera memiliki hunian yang sehat, layak dan terjangkau sebagai tempat membangun kehidupan yang baik dan sejahtera.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement