Ahad 23 Oct 2022 16:27 WIB

UNM Sebagai Kampus Digital Bisnis Bisa Jadi Penggerak Ekosistem Digital

Indonesia butuh banyak talenta digital untuk dukung pengembangan ekonomi digital

Prof Dr Dwiza Riana, rektor Universitas Nusa Mandiri (UNM) menyebutkan bahwa UNM sebagai Kampus Digital Bisnis dapat menjadi pelopor terciptanya ekosistem digital dengan menghasilkan mahasiswa/i juga alumni-alumni yang ahli di bidang teknologi digital.
Foto: Universitas Nusa Mandiri
Prof Dr Dwiza Riana, rektor Universitas Nusa Mandiri (UNM) menyebutkan bahwa UNM sebagai Kampus Digital Bisnis dapat menjadi pelopor terciptanya ekosistem digital dengan menghasilkan mahasiswa/i juga alumni-alumni yang ahli di bidang teknologi digital.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA— Indonesia membutuhkan banyak sekali talenta-talenta digital untuk mendukung pengembangan ekonomi digital. Setidaknya dalam setahun, membutuhkan 600 ribu orang bertalenta digital atau sekitar 9 juta talenta digital hingga tahun 2030, berdasarkan data dari Menteri Komunikasi dan Informatika, Jhonny G Plate dalam siaran pers pada World Economic Forum di Swiss. Adanya talenta digital mampu menjadi key enabler dalam pengembangan sektor digital di berbagai bidang seperti industri teknologi, informasi dan komunikasi.

Untuk mendukung pengembangan ekonomi digital dan memenuhi kebutuhan pasar akan SDM yang bertalenta digital, perlu disiapkan berbagai strategi terutama dalam menyiapkan talenta-talenta sesuai dengan bidang yang dibutuhkan. Di sini, peran perguruan tinggi sebagai pilar utama terbentuknya generasi yang bertalenta digital. Peran Kampus Digital Bisnis tentu dapat menjadi penggerak ekosistem digital di negara ini.

Prof Dr Dwiza Riana, rektor Universitas Nusa Mandiri (UNM) menyebutkan bahwa UNM sebagai Kampus Digital Bisnis dapat menjadi pelopor terciptanya ekosistem digital dengan menghasilkan mahasiswa/i juga alumni-alumni yang ahli di bidang teknologi digital.

“Tentu, ini selaras dengan tujuan kampus UNM, siap menghasilkan sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas dan berinovasi di bidang teknologi yang tentunya sesuai dengan trend saat ini adalah digitalisasi di semua sektor kehidupan,” katanya dalam keterangan pers, Ahad (23/10/2022).

Dwiza menjelaskan juga bahwa UNM memiliki dua fakultas yang berbasis teknologi. Pertama yakni Fakultas Teknologi Informasi dan kedua Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Di Fakultas Ekonomi dan Bisnis ada program studi Bisnis Digital yang secara konsern menghasilkan lulusan berkualitas dan berinovasi serta mampu beradaptasi dengan perkembangan teknologi terkini.

“UNM sebagai Kampus Digital Bisnis terus berupaya menjadi penggerak ekosistem digital dengan membina dan mendidik mahasiswa/i nya agar siap menjadi generasi bertalenta digital,” tegasnya.

Senada dengan rektor UNM, Lia Mazia yang merupakan Ketua Program Studi (kaprodi) Bisnis Digital UNM menyampaikan, sebagai Kampus Digital Bisnis tentu lulusan UNM memiliki bekal pengetahuan bidang teknologi juga keterampilan digital yang dapat menjadi penggerak ekosistem digital.

“Kami, dari program studi Bisnis Digital UNM optimis mampu menghasilkan lulusan berkualitas dan berinovasi di bidang marketing dan entrepreneur dengan berbasis teknologi digital,” ujarnya.

Tentu program studi Bisnis Digital, ungkapnya, akan terus berupaya agar mahasiswa/i dan juga lulusannya memiliki talenta digital. Sehingga harapan menjadi penggerak ekosistem digital di Indonesia dapat menjadi peran utama bagi mahasiswa dan lulusan UNM.

“Dengan mencetak generasi bertalenta digital, tentu UNM mampu menjadi navigator dalam menciptakan ekosistem digital. Semoga harapan ini dapat kita wujudkan bersama,” katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement