Selasa 18 Oct 2022 19:28 WIB

UAD Dorong Penguatan Desa Wisata di Bantul

Penguatan desa wisata yang masuk dalam PPM ini dilakukan secara bertahap

Rep: Silvy Dian Setiawan / Red: Hiru Muhammad
Tim Program Pengabdian kepada Masyarakat (PPM) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) mendorong penguatan desa wisata di Kelurahan Potorono, Banguntapan, Kabupaten Bantul. Penguatan desa wisata ini dilakukan oleh Tim PPM UAD yang terdiri dosen dan mahasiswa dari berbagai program studi.
Foto: istimewa
Tim Program Pengabdian kepada Masyarakat (PPM) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) mendorong penguatan desa wisata di Kelurahan Potorono, Banguntapan, Kabupaten Bantul. Penguatan desa wisata ini dilakukan oleh Tim PPM UAD yang terdiri dosen dan mahasiswa dari berbagai program studi.

REPUBLIKA.CO.ID, BANTUL--Tim Program Pengabdian kepada Masyarakat (PPM) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) mendorong penguatan desa wisata di Kelurahan Potorono, Banguntapan, Kabupaten Bantul. Penguatan desa wisata ini dilakukan oleh Tim PPM UAD yang terdiri dosen dan mahasiswa dari berbagai program studi.

Ketua Tim PPM UAD, Siwi Purwanti mengatakan, penguatan desa wisata yang masuk dalam PPM ini dilakukan secara bertahap. Berbagai sosialisasi dan pelatihan pun dilakukan untuk mendorong penguatan desa wisata di Potorono.

Baca Juga

Program utama yang diusung yakni membantu penguatan desa wisata di Kelurahan Potorono melalui Potorono Education Park (PEP). Sebagai bagian dari program multiyears yang didanai oleh Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) UAD, pelaksanaan PPM di 2022 ini berfokus pada literasi sains dan budaya di daerah tersebut.

Dengan kegiatan pengabdian yang dilakukan Tim PPM UAD, memberikan berbagai masukan dan saran pengembangan PEP. Masukan dan saran tersebut, dikatakan Siwi juga termasuk dalam literasi sains karena berhubungan dengan keterampilan proses ilmiah untuk memahami alam.

Siwi berharap melalui basis literasi sains dan budaya, dapat memberikan pemahaman dan penguatan kepada para pengurus PEP. Hal tersebut, katanya, juga diharapkan berdampak pada kemajuan desa wisata di Potorono.

"Selain itu, poin lain yang harus ditekankan adalah urgensi ekonomi kreatif dan landmark sebagai icon lokasi wisata," kata Siwi dalam keterangan resmi UAD, Selasa (18/10).

Kegiatan pengabdian di Potorono sudah dilakukan secara bertahap sejak Juli 2022 hingga Oktober ini. Siwi menuturkan, seluruh rangkaian kegiatan berjalan lancar dengan partisipasi aktif dari masyarakat setempat. "Tim PPM UAD dan warga sama-sama berharap kegiatan pengabdian ini dapat membantu pengembangan desa wisata di Potorono," ujar Siwi.

Ketua Pengurus PEP, Nur Basuki mengatakan, PEP didirikan dengan tujuan sebagai taman hiburan bagi masyarakat yang berisi edukasi tentang dinosaurus. Taman hiburan tersebut menjadi salah satu icon dalam pengembangan desa wisata di Potorono.

Basuki menyebut, salah satu saran dan masukan dari Tim PPM UAD dalam pengembangan PEP yakni pemberian nama terhadap setiap jenis dinosaurus yang ada. "Dengan begitu, maka pengunjung akan mendapatkan edukasi tambahan mengenai berbagai macam nama dinosaurus," kata Basuki.

 

 

 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement