Ahad 16 Oct 2022 10:40 WIB

Mahasiswa Psikologi UMM Juara Lomba Esai Internasional

Proses pembuatan esai diawali dengan riset.

Rep: Wilda Fizriyani/ Red: Yusuf Assidiq
Tiga mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) meraih juara esai tingkat internasional. 
Foto: Humas UMM
Tiga mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) meraih juara esai tingkat internasional. 

REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Dengan mengangkat topik fenomena permasalahan food waste, tiga mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) meraih juara esai tingkat internasional. Ketiga mahasiswa UMM tersebut adalah Sayla Salsabila, Ismail Ramadhani, dan Audilia Safira dari Fakultas Psikologi yang berhasil meraih juara tiga pada lomba Internasional Scientific Essay Competition 2022.

Adapun tema besar dari lomba tersebut adalah Optimizing the Utilization of Technology to Development Goals. Ada tiga kategori pada perlombaan tersebut, yakni bidang education, economic and social culture, bidang food and agriculture, dan bidang health and environment. Dari tiga kategori yang disebutkan, tim dari UMM memilih kategori di bidang food and agriculture dengan judul Nutretor: Food Nutrition Detection Technology as Food Waste Global Issues Solution in Realizing SDGs 2030/.

Ketua tim, Sayla mengatakan alasan mengangkat judul tersebut karena fenomena food waste termasuk permasalahan yang cukup kompleks. Meskipun sudah tersedia beberapa solusi, mereka menilai upaya itu belum efektif dalma mengatasinya. Sebab itu, timnya berusaha mencari solusi yang dapat mengatasi permasalahan mendasar dari food waste.

"Salah satunya tentang stigma buruk terhadap makanan sisa. Sebetulnya, makanan itu masih sangat layak untuk dikonsumsi. Dengan demikian, kami berharap ide kami mampu mengurangi potensi makanan agar tidak menjadi food waste," ujarnya.

Mahasiswa kelahiran 2002 itu menjelaskan proses pembuatan esai diawali dengan riset. Kemudian merumuskan ide berdasarkan dasar riset tersebut hingga akhirnya tertuang dalam bentuk tulisan. Selama pembuatan esai, ia merasa proses yang cukup menghambat adalah riset. Apalagi hanya ada segelintir pembahasan mengenai kelayakan makanan.

Meskipun begitu, sedikitnya literatur ini justru menjadi tantangan bagi tim untuk menelurkan ide yang apik. Kompetisi ini juga levelnya internasional sehingga semua proses lomba dari awal hingga akhir menggunakan bahasa Inggris. Sebab itu, timnya sangat tertantang dengan hal tersebut mengingat pihaknya juga dari kelas internasional psikologi UMM.

Mereka bersyukur berada dalam naungan UMM. Apalagi dengan banyaknya unit kegiatan mahasiswa (UKM) yang meningkatkan potensi tiap mahasiswa. Salah satunya UKM Forum Diskusi Ilmiah (FDI) yang mampu melahirkan para periset dan penulis unggul. Banyak dari anggotanya yang sukses merengkuh kemenangan di berbagai kompetisi.

Ia berharap prestasi ini dapat menjadi pemantik untuk tim dan teman-teman lain agar bisa mencetak prestasi dan mengharumkan nama kampus. "Kami juga ingin menunjukkan bahwa mahasiswa kampus swasta juga bisa berprestasi dan mengalahkan universitas-universitas lain,” kata dia menambahkan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement