Rabu 12 Oct 2022 05:21 WIB

ASDP Bidik Layanan Perintis Lebih Efisien

ASDP menyusun kerja sama dengan BRIN agar bisa beri layanan maksimal.

Rep: Rahayu Subekti/ Red: Friska Yolandha
kapal Roro yang melayani penyeberangan ke Tanjung Uban melintas di Perairan Batam, Kepulauan Riau, Senin (3/10/2022). Angkutan Sungai Danau dan Penyeberangan (ASDP) Kepri melakukan penyesuaian tarif kapal Roro penyeberangan antarpulau dan antarprovinsi sebesar 20 persen dari tarif sebelumnya akibat kenaikan harga bahan bakar (BBM) jenis solar.
Foto: ANTARA/Teguh Prihatna
kapal Roro yang melayani penyeberangan ke Tanjung Uban melintas di Perairan Batam, Kepulauan Riau, Senin (3/10/2022). Angkutan Sungai Danau dan Penyeberangan (ASDP) Kepri melakukan penyesuaian tarif kapal Roro penyeberangan antarpulau dan antarprovinsi sebesar 20 persen dari tarif sebelumnya akibat kenaikan harga bahan bakar (BBM) jenis solar.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) membidik layanan penyeberangan di rute perintisnya lebih efisien. Direktur Utama ASDP Indonesia Ferry Ira Puspadewi mengatakan untuk merencanakan penyeberangan perintis lebih efisien saat ini membutuhkan masukan dari peneliti profesional. 

"Konektivitasnya juga lebih baik, daerah yang dilihat tidak ada akses sama sekali kecuali kapal ASDP, kami ingin melayaninya lebih efektif dan efisien," kata Ira saat ditemui di Gedung Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Selasa (11/10/2022). 

Baca Juga

Ira memastikan ASDP akan menyusun kerja sama dengan BRIN untuk agar bisa memberikan pelayanan di lintasan perintis lebih maksimal lagi. Ira yakin BRIN dapat memberikan masukan dari riset yang dilakukan. 

Dia menambahkan, terdapat beberapa target yang diharapkan dapat diwujudkan dalam melayani penyeberangan di jalur perintis. "Yang pertama kami ingin berperan menjadi enabler ekonomi yang lebih bagus," jelas Ira. 

Ira menuturka, untuk menjadi enabler ekonomi yang lebih baik, ASDP harus mempengaruhi beberapa hal. Yang menjadi indikator utama yakni dapat mempengaruhi pertumbuhan ekonomi dan memberikan layanan yang setara, khususnya penyeberangan di lintasan perintis atau wilayah terpencil, terluar, tertinggal, dan pedalaman (3TP). 

Terlebih saat ini, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) sudah menetapkan kenaikan tarif penyeberangan, termasuk untuk lintasan perintis. Corporate Secretary ASDP Indonesia Ferry (Persero) Shelvy Arifin mengatakan kenaikan harga Bbm berdampak kepada layanan penyeberangan. Komponen BBM berkontribusi 40-50 persen terhadap biaya operasional. 

"Penyesuaian tarif dengan rata-rata kenaikan 11 persen untuk lintasan komersial dan lima persen untuk lintasan perintis," ucap Shelvy. 

Shelvy mengharapkan kenaikan tarif dapat membuat operasional dan keberlanjutan bisnis berjalan stabil dan pelayanan prima bagi penumpang. Shelvy menegaskan kenaikan tarif tersebut juga dibaregi dengan kualitas pelayanan serta memenuhi standar pelayanan minimum. 

Selama semester I 2022, ASDP berhasil mencatatkan layanan penumpang penyeberangan perintis dan komersial (gabungan) mencapai sebanyak 3,73 juta orang. Angka tersebut naik sebesar 104 persen dibandingkan realisasi periode sama pada 2021 sebanyak 1,83 juta orang. 

Sementara itu, Kepala Organisasi Riset, Tata Kelola Pemerintahan Ekonomi, dan Kesejahteraan Masyarakat BRIN Agus Eko Nugroho menilai layanan perintis ASDP sangat prospektif. "Itu menjadikan kewajiban bahawa negara lahir dalam situasi dimana keterpisahan lokasi dan konektivitas menjadi bagian penting bagi masyarakat," jelas Agus. 

Agus menegaskan layanan penyeberangan perintis perlu dioptimalkan. Terlebih di wilayah 3TP masih terjadi dispariatas infrastruktur, jaringan, transportasi sehingga layanan perintis dapat mempermudah mobilitas masyarakat dan barang. 

"Meningkatkan aksesibilitas dalam distribusi orang maupun barang dalam konteks berbangsa semakin terkoneksi dengan baik. Inilah yang merupakan strategi dari ASDP dan kita akan mendukung dalam membangun Indonesia lebih baik," tutur Agus. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement