Jumat 07 Oct 2022 11:00 WIB

Sejarah Kota Purwokerto Dibedah di UMP 

Tujuan sejarah tak hanya pada dimilikinya rasa nasionalisme dan ilmu pengetahuan saja

Rep: Idealisa Masyarafina/ Red: Fernan Rahadi
Kampus UMP.
Foto: Dokumen
Kampus UMP.

REPUBLIKA.CO.ID, PURWOKERTO -- Banyumas Institute Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP) bekerja sama dengan Prodi Pendidikan Sejarah FKIP UMP dan HMPS Pendidikan Sejarah menggelar Bedah Buku Sejarah Kota Purwokerto di Aula A.K Anshori, Kamis (6/10/2022).

Wakil Rektor IV Bidang Riset, Inovasi, dan Sumber Daya Manusia Anwar Ma'ruf mengingatkan agar jangan pernah lupakan sejarah karena sejarah adalah perjalanan hidup dari tokoh sejarah.

“Ada istilah jas merah: jangan melupakan sejarah. Kenapa kita harus belajar sejarah karena tentu dalam rangka untuk melihat bagaimana perjalanan hidup tokoh yang ada atau tokoh pelaku sejarahnya baik yang baik maupun yang buruk, tentu yang baik harus kita ikuti dan yang buruk harus kita tinggalkan," ujar Anwar Ma'ruf, Kamis.

Sementara itu, Bupati Banyumas Achmad Husein melalui Kabag Kesra Setda Banyumas Suwondo Geni mengatakan bangsa yang besar adalah bangsa yang tidak pernah melupakan sejarahnya.

 

"Bangsa yang besar adalah bangsa yang tidak pernah melupakan sejarah bangsanya sendiri, demikian juga kita sebagai masyarakat Kabupaten Banyumas atau Purwakerta. Kita perlu melihat kembali sejarah dan perjalanan terbentuknya Kota Purwokerto," kata Bupati.

Ia menjelaskan, tujuan sejarah bukan hanya pada dimilikinya rasa nasionalisme dan ilmu pengetahuan saja. Namun, sejarah dapat membantu pengembangan orang lain dan masyarakat akan suatu peristiwa yang terjadi di lingkungan sekitar kita.

Lebih lanjut ia mengatakan bedah buku yang dilaksanaan di UMP menjadi sarana yang efektif dalam memahami, menggali dan mensosialisasikan makna yang terkandung dalam buku Sejarah Kota Purwakerta ini.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement