Kamis 06 Oct 2022 01:47 WIB

Basarnas Bali Masih Cari Warga AS yang Hanyut Terseret Banjir

Robinaugh Clifford Neil hilang saat rafting, perahu terbalik di Sungai Ayung, Ubud.

Rep: Antara/ Red: Erik Purnama Putra
Tim SAR gabungan mencari korban hanyut di sungai (ilustrasi).
Foto: Wihdan Hidayat / Republika
Tim SAR gabungan mencari korban hanyut di sungai (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR -- Tim SAR gabungan dari Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas), BPBD Kabupaten Gianyar, dan Polda Bali terus melakukan pencarian warga negara Amerika Serikat (AS) bernama Robinaugh Clifford Neil (64 tahun) yang hanyut terseret banjir.

Korban hanyut saat mengikuti rafting di Sungai Ayung, Ubud, Kabupaten Gianyar, Selasa (4/10/2022). Kepala Basarnas Bali Gede Darmada menyatakan, sampai kini tim pencarian gabungan belum menemukan tanda-tanda penemuan korban.

"Tadi pagi kami mau melakukan pencarian lagi, tetapi hujan turun sangat lebat di lokasi, sehingga kami tidak dapat menurunkan perahu karet yang digunakan kru rafting. Siang juga sempat hujan deras," katanya di Kota Denpasar, Bali, Rabu (5/10/2022).

Darmada menyatakan, kondisi cuaca yang tidak kondusif untuk dilakukan pencarian membuat timnya kesulitan untuk menerjunkan tim pencarian ke sungai. Pasalnya, pihaknya tidak ingin mengambil resiko terjadinya banjir dari hulu sungai.

"Kami tidak bisa memaksakan para kru untuk mencari karena memikirkan keselamatan mereka juga. Karena yang dikhawatirkan adalah banjir kiriman seperti musibah yang menimpa dua rafting itu," kata Darmada.

Dia menjelaska,n penyebab dari kecelakaan dua perahu rafting yang menimpa beberapa orang kru dan warga negara asing tersebut adalah banjir kiriman. Hal itu terjadi dalam waktu yang begitu singkat volume air tiba-tiba membesar dengan aliran yang deras.

Darmada menjelaskan secara kronologis peristiwa hanyutnya perahu karet tersebut terjadi sekitar pukul 12.30 Wita, yang ditumpangi oleh 10 warga negara asing (WNA) yang sedang berwisata arung jeram atau rafting di Ayung Dewata, Banjar Tanggayuda, Desa Kedewatan, Kecamatan Ubud, Kabupaten Gianyar.

Musibah muncul ketika dalam perjalanan volume air tiba-tiba meninggi dengan arus yang deras yang mengakibatkan satu perahu arung jeram terbalik. Dalam musibah tersebut, dilaporkan sebanyak 10 orang WNA mengalami kecelakaan karena perahunya terbalik.

Sepuluh WNA tersebut adalah Alfonso Sparacino (49) dan Josephine Sparacino (47), serta tiga anaknya, Anthony Michael Sparacino (21), Marcus Joseph Sparacino (20) dan Christian David Sparacino (17), Johannes Felix Berger (24), Svenja Bee (24), dan pasangan asal India, Vellaisamy Jayaraj (27) dan Loshni Vimal Chandran (26).

"Tim kami masih di lapangan sambil memantau perkembangan situasi dan dibantu oleh banyak relawan, BPBD, kepolisian dan kru rafting yang ada di sana. Kesulitan yang dihadapi sekarang itu hujan dan adanya sungai yang bercabang," kata Darmada.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement