Kamis 06 Oct 2022 01:43 WIB

Kenaikan BBM Dinilai tak Pengaruhi Industri Pariwisata

Pemprov Jatim menilai kenaikan BBM tidak mempengaruhi industri pariwisata.

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Bilal Ramadhan
Penari Gandrung menari dengan latar belakang air terjun Jagir di Banyuwangi, Jawa Timur. Pemprov Jatim menilai kenaikan BBM tidak mempengaruhi industri pariwisata.
Foto: ANTARA/Budi Candra Setya
Penari Gandrung menari dengan latar belakang air terjun Jagir di Banyuwangi, Jawa Timur. Pemprov Jatim menilai kenaikan BBM tidak mempengaruhi industri pariwisata.

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Plt. Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Jawa Timur, Sinarto menyebut, kenaikkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) tak berpengaruh terhadap industri pariwisata.

Sinarto menyatakan, hingga saat ini belum ada pengelola destinasi wisata yang menaikkan harga tiket setelah naiknya harga BBM. Belum ada juga perhotelan yang menaikkan tarif akibat kenaikkan harga BBM.

Baca Juga

"Sampai sskarang saya belum mendengar tempat-tempat pariwisata menaikkan harg, saya belum mendengar. Masih biasa kok. Hotel juga gak menaikkan harga," ujar Sinarto, Rabu (5/10).

Sinarto melanjutkan, semua pihak pasti merasakan berbagai dinamika atas kenaikkan harga BBM. Di sisi lain, masyarakat juga tetap butuh menikmati liburan ke tempat-tempat wisata.

Destinasi wisata di Jatim diakuinya sangat banyak pilihan. Masyarakat, kata Sinarto, pasti menyesuaikan dengan kemampuannya dalam memilih deatinasi wisata yang akan dikunjungi.

"Secara alami semua orang merasakan dampak BBM naik. Tapi semua orang kan berupaya untuk menyesuaikan bagaimana dinamika ekonomi. Di tempat-tempay pariwisata kadang gak terpikir itu (harga BBM naik) kok. Yang namanya wisata itu mesti mengukur kekuatannya, kemampuannya," kata Sinarto.

Sinarto menjelaskan, industri pariwisata mulai kembali bergeliat setelah sempat lesu akibat dihantam pandemi Covid-19. Beberapa daerah di Jatim, diakuinya terus berbenah menyambut kembali kunjungan wisatawan.

Seperti di Banyuwangi, Malang kawasan wisata Bromo Tengger Semeru (BTS), dan kawasan wisata lainnya. "Jadi sudah banyak tambahan daya tarik. Jalan juga diperbaiki, homestay diperbanyak," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement