Senin 03 Oct 2022 22:29 WIB

Banjir dan Longsor Landa Sejumlah Wilayah Trenggalek

Tidak ada korban jiwa maupun luka-luka dalam banjir dan longsor Trenggalek

Red: Nur Aini
Banjir di Trenggalek, ilustrasi  Bencana banjir dan longsor dampak cuaca ekstrem melanda sejumlah wilayah di Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur, Senin (3/10/2022).
Foto: Antara/Destyan Sujarwoko
Banjir di Trenggalek, ilustrasi Bencana banjir dan longsor dampak cuaca ekstrem melanda sejumlah wilayah di Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur, Senin (3/10/2022).

REPUBLIKA.CO.ID, TRENGGALEK -- Bencana banjir dan longsor dampak cuaca ekstrem melanda sejumlah wilayah di Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur, Senin (3/10/2022). Tidak ada korban jiwa maupun luka-luka dalam kejadian tersebut.

Namun banjir dan longsor dilaporkan sempat masuk rumah warga dan menyebabkan sejumlah akses jalan tertutup. BPBD Trenggalek melaporkan, banjir rob terjadi di wilayah pesisir Kecamatan Watulimo, Munjungan dan Panggul.

Baca Juga

Di Kecamatan Watulimo, misalnya, banjir terjadi di beberapa titik wilayah di Desa Tasikmadu, Desa Prigi dan Desa Watuagung. Banjir itu disebabkan oleh air sungai yang meluap karena tidak mampu menampung debit air yang meningkat akibat curah hujan.

"Kebetulan air laut sedang pasang sehingga air dari sungai tidak langsung bisa terbuang ke laut. Tadi berlangsung beberapa jam. Sempat masuk ke rumah warga, namun sekitar pukul 05.00 WIB sudah surut," kata Kapolsek Watulimo, AKP Suyono.

Sementara longsor terjadi di wilayah Kecamatan Bendungan dan Panggul.

"Longsor di wilayah Bendungan menyebabkan beberapa rumah warga terdampak sehingga mengalami kerusakan. Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa itu," kata Sekretaris BPBD Trenggalek, Tri Puspita Sari.

Petugas akan melakukan proses evakuasi material di lokasi longsor di beberapa titik. Namun, proses evakuasi akan dilakukan saat kondisi sudah memungkinkan. Sebab tanah di sekitar bongkahan longsor masih labil seiring curah hujan yang kerap mengguyur wilayah sekitar.

Petugas sejauh ini telah mengimbau warga untuk meningkatkan kewaspadaan. Sebab, dampak bencana hidrometeorologi yang diperkirakan berlangsung hingga 6 Oktober.

"Kami imbau warga untuk selalu berhati-hati dan waspada, utamanya saat terjadi hujan," kata Tri Puspita.

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement