Ahad 02 Oct 2022 12:57 WIB

Percepatan Identifikasi Korban, Polri Kerahkan Tim DVI ke Malang

Sebanyak 180 orang masih dalam perawatan di sejumlah rumah sakit.

Rep: Ali Mansur/ Red: Ilham Tirta
Para Aremania meninggal usai pertandingan Arema versus Persebaya di Stadion Kanjuruhan, Kepanjen, Kabupaten Malang, Jawa Timur, Sabtu (1/10/2022), malam WIB.
Foto: Istimewa
Para Aremania meninggal usai pertandingan Arema versus Persebaya di Stadion Kanjuruhan, Kepanjen, Kabupaten Malang, Jawa Timur, Sabtu (1/10/2022), malam WIB.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Polri mengerahkan tim Disaster Victim Iidentification (DVI) Dokkes Polri untuk mempercepat proses identifikasi korban tragedi Kanjuruhan. Sebanyak 127 orang meninggal dunia akibat kerusuhan dalam laga antara Arema Malang menjamu Persebaya Surabaya di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur, Sabtu (1/10/2022).

"Saat ini, tim DVI Dokkes Polri segara ke Malang untuk back up Tim DVI Polda Jatim dan RS setempat guna percepatan identifikasi korban," ujar Kadiv Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo kepada awak media, Jakarta, Ahad (2/10/2022).

Baca Juga

Menurut Dedi, Tim DVI yang dipimpin langsung oleh Brigjen Nyoman itu juga dikerahkan untuk memberikan pertolongan medis kepada para suporter yang menjadi korban. Hingga saat ini, tercatat sebanyak 127 orang meninggal dunia dan 180 orang dalam perawatan.

"Dan fokus untuk memberikan pertolongan medis kepada korban-korban yang saat ini dirawat di beberapa rumah sakit," kata Dedi.

Sementara itu, PT Liga Indonesia Baru (LIB) sebagai operator kompetisi BRI Liga 1 musim 2022/2023 memutuskan menghentikan kompetisi selama satu pekan. Mereka juga menyesalkan atas terjadinya peristiwa tersebut. Mereka berharap tragedi berdarah ini menjadi pelajaran berharga bagi sepak bola Indonesia.

"Keputusan tersebut kami umumkan setelah kami mendapatkan arahan dari Ketua Umum PSSI. Ini kami lakukan untuk menghormati semuanya dan sambil menunggu proses investigasi dari PSSI,” kata Direktur Utama PT LIB, Akhmad Hadian Lukita.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement