Jumat 30 Sep 2022 09:53 WIB

Meski Terkoreksi, ADRO dan GOTO Masuk Rekomendasi Saham Layak Koleksi

Saham blue chip seperti ASII, ADRO dan GOTO terkoreksi dorong IHSG masuk zona merah

Rep: Retno Wulandhari/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melanjutkan pelemahannya pada perdagangan Jumat (30/9). IHSG jatuh meniggalkan level psikologis 7.000 ke level 6.987,54. Penurunan IHSG dipicu sejumlah saham blue chip yang berguguran di awal perdagangan. ADMR terkoreksi 3 persen, diikuti GOTO, ASII hingga ADRO yang terkoreksi lebih dari 1 persen.
Foto: ANTARA/Muhammad Adimaja
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melanjutkan pelemahannya pada perdagangan Jumat (30/9). IHSG jatuh meniggalkan level psikologis 7.000 ke level 6.987,54. Penurunan IHSG dipicu sejumlah saham blue chip yang berguguran di awal perdagangan. ADMR terkoreksi 3 persen, diikuti GOTO, ASII hingga ADRO yang terkoreksi lebih dari 1 persen.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melanjutkan pelemahannya pada perdagangan Jumat (30/9/2022). IHSG jatuh meniggalkan level psikologis 7.000 ke level 6.987,54.

Penurunan IHSG dipicu sejumlah saham blue chip yang berguguran di awal perdagangan. ADMR terkoreksi tiga persen, diikuti GOTO, ASII hingga ADRO yang terkoreksi lebih dari satu persen. 

BNI Sekuritas memproyeksi IHSG berpeluang melemah sepanjang hari ini. IHSG diperkirakan rawan koreksi setelah gagal bertahan di atas 7.073. Secara teknikal, kondisi menunjukkan oversold. 

IHSG berada dalam trend bearish, selama di bawah 7.148. sementara itu, IHSG closing di bawah 5 day MA (7.106). Indikator MACD netral, stochastic oversold, closed di bawah 7.050 (60 day MA), candle lower low

 

Baca juga : Berlaku Mulai Besok, Ini Daftar Tarif Baru di 53 Lintasan Penyeberangan Kapal Ferry

“Level resistance pada perdagangan Jumat (30/9/2022) berada di level 7.050,7.135, 7.179, 7.225, dengan support 7.015, 6.968, 6.902, 6.866. Perkiraan range perdagangan hari ini berada di 6.990 - 7.080,” terang Head of Technical Analyst Research BNI Sekuritas Andri Zakarias Siregar dalam riset, Jumat (30/9/2022)

Research Analyst BNI Sekuritas Maxi Liesyaputra mengatakan, bursa regional Asia Pasifik mencatat pergerakan yang beragam pada perdagangan Kamis (29/9/2022). Nikkei dan All Ordinaries masing-masing menguat 0,95persen dan 1,51 persen. 

Dari sisi ekonomi, Singapura melaporkan kenaikan ekspor sebesar 14,1persen year-on-year (YoY) pada Agustus 2022. Sementara hari ini India akan menetapkan suku bunga yang diperkirakan akan naik 50 basis poin (bps).

Pelemahan IHSG sejalan dengan Indeks Dow Jones Industrial Average yang ditutup melemah 1,54 persen, S&P 500 turun signifikan 2,11 persen. Sementara indeks Nasdaq terkoreksi lebih dalam 2,84 persen. 

Saham Apple mengalami penurunan sekitar 5 persen di tengah kekhawatiran akan berkurangnya permintaan. AS mengumumkan pertumbuhan ekonomi sebesar -0,6 persen secara kuartalan (QoQ) pada kuartal kedua 2022, sesuai perkiraan.

Baca juga : Kemendag Resmi Perpanjang Bantuan Subsidi Kedelai Hingga Desember 2022

BNI Sekuritas merekomendasikan secara teknikal sejumlah saham yang layak dikoleksi. 

1. PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS)

Resistance : Rp 1.750, Rp 1.800, Rp 1.840, Rp 1.875.

Support: Rp 1.685, Rp 1.650, Rp 1.610, Rp 1.555.

Rekomendasi: BUY Rp 1.685 - Rp 1.710, target Rp 1.750, Rp 1.800. Stop loss di bawah Rp 1.610.

2. PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA)

Resistance : Rp 3.960, Rp 4.040, Rp 4.120, Rp 4.250. 

Support: Rp 3.830, Rp 3.760, Rp 3.700, Rp 3.590.

Rekomendasi: BUY ON SUPPORT target Rp 3.960, Rp 4.040. Stop loss di bawah Rp 3.700

3. PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO)

Resistance : Rp 256, Rp 264, Rp 272, Rp 288. 

Support: Rp 244, Rp 234, Rp 226, Rp 210. 

Rekomendasi: BUY Rp 240 - Rp 246, target Rp 264, Rp 272. Stop loss di bawah Rp 232.

4. PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO)

Resistance : Rp 3.980, Rp 4.040, Rp 4.150, Rp 4.270.

Support: Rp 3.910, Rp 3.850, Rp 3.750, Rp 3.630. 

Rekomendasi: BUY di atas Rp 3.950, target Rp 4.000, Rp 4.100. Stop loss di bawah Rp 3.850.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement