Rabu 28 Sep 2022 17:45 WIB

Dunia Islam dan Semerbak Bunga

Banyak tanaman akhirnya marak kembali di Eropa setelah masuknya umat Islam

Ladang Safron
Foto: google,com
Ladang Safron

REPUBLIKA.CO.ID, Sebuah risalah berjudul Cato's on Agriculture menjelaskan tentang bunga dan kategori-kategorinya dari para ahli botani Andalusia dan beberapa tempat lain di dunia Islam pada abad pertengahan.

Muhammad Ibrahim Ibnu Bassal, yang mengumpulkan tanaman pada akhir abad ke- 11 ketika kembali ke Spanyol seusai beribadah haji, juga menjelaskan tentang dunia bunga dalam risalah panjangnya berjudul Diwan alfilaha.

Baca Juga

Ia mendata lebih dari 180 macam bunga. Pekerjaan mendata bebungaan tampak nya bukan hal yang terlalu sulit baginya mengingat ia seorang kepala kebun raya kerajaan di Toledo, kemudian di Sevilla.

Dalam cacatan tentang tanaman yang ditulis pada periode klasik terungkap jasa Alexander III dari Makedonia atau yang lebih dikenal sebagai Alexander Agung dalam dunia botani. Sejarah mencatat, dia turut andil memperkenalkan atau memasukkan buah jeruk lemon dan persik ke Eropa.

Produksi jeruk lemon dan persik di Eropa sempat menurun ketika Kekaisaran Romawi jatuh pada abad kelima Masehi. Namun, banyak tanaman, termasuk jeruk, akhirnya marak kembali di Eropa setelah masuknya umat Islam ke benua ini pada abad kedelapan. 

Geograf Inggris, Richard Hakluyt, yang menulis tentang tanaman pada 1580-an bertutur dalam bukunya bahwa seorang musafir Muslim rela mempertaruhkan nyawanya hanya untuk memasukkan bibit atau umbi bunga crocus dan safron ke Inggris. Saat ini, bunga crocus atau yang dikenal sebagai bunga pacar itu banyak menghiasi taman-taman di Eropa Utara, terutama di musim semi.

Bunga crocus tumbuh di Inggris sejak per tengahan abad ke-13. Bunga ini banyak dite mukan di Pulau Kreta. Di pulau yang berada di sebelah selatan Yunani ini, bunga crocus telah dibudidayakan sebagai safron atau rempah-rempah selama kurang lebih 3.000 tahun.

Bunga lain yang datang dari dunia Timur adalah hollyhock. Secara umum, hollyhock dianggap sebagai tanaman biennial (hidup selama dua tahun). Daunnya tumbuh di tahun pertama, kemudian berbunga, berbiji, dan mati pada tahun selanjutnya.

Bunga ini mencapai Inggris pada pertengahan abad ke-13. Bunga ini berasal dari kawasan Eurasia. Namun, sejumlah spesies bunga ini berasal dari Asia Tengah. Di atas kanvas, bunga ini kerap muncul sebagai latar belakang lukisan mini, terutama yang berasal dari aliran Herat pada pertengahan abad ke- 15.

Nama hollyhock diperkirakan berasal dari kata holy hoc atau mallow suci karena berasal dari Palestina. Karena itu, bunga ini bisa diar tikan sebagai bunga suci. Bunga hollyhock di yakini memiliki khasiat sebagai obat, dan hal inilah yang membuatnya menjadi terkenal.

Para ahli hortikultura di Timur Jauh memang telah lama melakukan pemuliaan tanaman dan menghasilkan beraneka tanaman hias. Kegiatan pemuliaan itu kemudian menular ke dunia Islam dan Eropa pada sekitar tahun 1500 Masehi.

sumber : Republika
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement