Rabu 28 Sep 2022 07:40 WIB

Popularitas Golkar Tertinggi di Kalangan Pemilih Milenial, Ini Alasannya

Popularitas Golkar lebih tinggi dibanding PDIP, Gerindra, maupun Demokrat.

Rep: Febrianto Adi Saputro/ Red: Agus raharjo
Ketua Umum DPP Partai Golkar Airlangga Hartarto menyampaikan pengarahan dalam Executive Education for Young Political Leader 8 Golkar Institute, di Jakarta, Senin (22/8/2022).
Foto: Istimewa
Ketua Umum DPP Partai Golkar Airlangga Hartarto menyampaikan pengarahan dalam Executive Education for Young Political Leader 8 Golkar Institute, di Jakarta, Senin (22/8/2022).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Survei CSIS menyebutkan Partai Golkar populer di kalangan pemilih muda dengan 94 persen dan kesukaannya di angka 75,9 persen. Pengamat politik Ujang Komarudin menilai, Partai Golkar telah membangun kedekatan dengan pemilih muda sejak lama.

Golkar juga memiliki Ketua Umum Airlangga Hartarto yang dekat dengan kaum muda, serta anggota dewan dari kalangan millenial. "Mereka (Golkar) ada program terencana untuk bisa mendekati kalangan milenial dan generasi Z. Sudah lama dan program sudah jalan. Sudah ada anggota DPR yang milenial. Itu menjadi amunisi untuk menjadi contoh teladan dan mendekati anak milenial," kata Ujang dalam keterangan, Selasa (27/9/2022).

Baca Juga

Ia menuturkan hasil survei itu merupakan kerja keras semua pengurus dan anggota Golkar untuk mendekati kalangan muda. Termasuk Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto yang mengurus Kartu Prakerja yang dibutuhkan milenial.

"Mungkin itu juga dampaknya ada, dan kesukaan di kalangan anak anak millennial," ujarnya.

Ia menuturkan dengan adanya wakil rakyat dari kalangan muda, juga ketua umum yang dekat dengan kaum muda, maka kini tinggal bagaimana Golkar mewujudkan aspirasi pemilih muda akan calon pemimpin harapan mereka.

“Saya melihat bahwa karakter pemilih muda, butuh pemimpin yang muda, cerdas, dan bisa memberikan harapan kepada mereka, termasuk memberi harapan seperti biaya pendidikan yang murah, beasiswa, pekerjaan, itu isu isu yang penting bagi mereka," ucap Ujang.

"Bagus ketika mereka tau apa yang dimau dan identifikasi, bukan cuma janji tetapi eksekusi kebijakan yang pro pemilih muda," imbuhnya.

Sebelumnya, Hasil survei Centre for Strategic and International Studies (CSIS) menemukan Golkar menjadi partai terpopuler di kalangan pemilih muda. Dalam survei yang digelar pada 8 hingga 13 Agustus 2022 dengan menyasar responden berusia 17-39 tahun, Golkar muncul dengan tingkat popularitas tertinggi dibanding partai lain, yakni sebesar 94 persen.

Kepala Departemen Politik dan Perubahan Sosial CSIS, Arya Fernandes menuturkan, 1.200 responden dalam survei ini diasumsikan sebagai pemilih muda karena sudah memiliki hak pilih. Ia mengatakan, tingkat pengenalan responden terhadap partai sudah cukup tinggi.

"Relatif pengenalan terhadap partai kita sudah cukup tinggi dengan jarak antarempat partai berjaraknya tipis-tipis aja nih. Golkar, PDIP, Gerindra, kemudian Demokrat tipis-tipis tapi sudah lewat di atas angka 90 persen. Baru kemudian NasDem, Perindo," tutur Arya saat rilis survei CSIS, Senin (26/9/2022).

Berdasarkan temuan survei CSIS, tingkat popularitas partai berlambang pohon beringin lebih tinggi dibanding PDIP (93,5 persen), Gerindra (92.7 persen), dan Demokrat (91,6 persen). Selain tingkat popularitas yang tinggi, partai yang saat ini dipimpin Ketua Umum Airlangga Hartarto ini juga memiliki tingkat kesukaan relatif tinggi di kalangan pemilih muda.

Tingkat kesukaan pemilih muda terhadap Golkar sekitar 75,9 persen. Angka ini menjadi tertinggi nomor tiga di bawah Demokrat (82,0 persen), dan Gerindra (79,0 persen). Sementara, tingkat kesukaan pemilih muda terhadap PDIP hanya sekitar 68,2 persen.

Wakil Ketua Umum Partai Golkar Bidang Kominfo Nurul Arifin mengaku mengapresiasi hasil survei CSIS yang menunjukkan partai beringin masih populer di kalangan pemilih muda. Padahal, Golkar menjadi partai tertua di Tanah Air. “Saya pribadi mengepreasi hasil survei ini. Ternyata Golkar sebagai partai tertua di Tanah Air, hingga kini masih relate dengan anak muda atau pemilih muda,” kata Nurul Arifin.

Nurul menegaskan, hasil survei CSIS ini menunjukkan apa yang diperjuangkan Golkar selama ini bisa diterima kalangan pemilih muda. Kondisi ini sesuai dengan hasil perolehan Golkar di Pilkada 2020 lalu. Yakni, Golkar menjadi penyumbang kader muda terbanyak dengan 60 kader muda yang didorong di Pilkada 2020.

“Bahkan, 25 diantaranya berhasil lolos atau menang di Pilkada, baik menjadi kepala daerah maupun wakil kepala daerah,” tegas Nurul.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement