Selasa 27 Sep 2022 18:42 WIB

Tips Lolos SNBT: Tinggalkan Metode Belajar Hafalan

Kemendikbudristek ubah SBMPTN jadi Seleksi Nasional Berdasarkan Tes (SNBT).

Rep: Ronggo Astungkoro/ Red: Ratna Puspita
Untuk menghadapi Seleksi Nasional Berdasarkan Tes (SNBT) yang menjadi pengganti Seleksi Bersama Masuk PTN (SBMPTN), para peserta harus meninggalkan metode belajar secara hafalan.
Foto: Wihdan Hidayat / Republika
Untuk menghadapi Seleksi Nasional Berdasarkan Tes (SNBT) yang menjadi pengganti Seleksi Bersama Masuk PTN (SBMPTN), para peserta harus meninggalkan metode belajar secara hafalan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) belum lama ini mengumumkan skema baru seleksi masuk perguruan tinggi negeri (PTN), yang di antaranya mengubah Seleksi Bersama Masuk PTN (SBMPTN) menjadi Seleksi Nasional Berdasarkan Tes (SNBT). Untuk menghadapi SNBT, para peserta SNBT harus meninggalkan metode belajar secara hafalan.

"Tips jitu itu singkatnya UTBK ini bukan lagi soal pengetahuan, nggak ada itu cara cepat, nggak bisa diakalin, nggak bisa hapalan," kata Chief Education Officer Zenius Sabda PS dalam diskusi bersama Fortadikbud di Kuningan, Jakarta Selatan, Selasa (27/9/2022).

Baca Juga

SNBT akan mengukur kemampuan penalaran dan pemecahan masalah oleh para calon mahasiswa. Dalam seleksi jalur itu tidak akan ada lagi tes mata pelajaran. 

Menurut Sabda, SNBT tak akan menguji pengetahuan dari mata pelajaran dan teknik tertentu dalam menjawab soal. Dia mengatakan, SNBT akan melihat cara berpikir calon mahasiswa sehingga tidak ada cara instan ketika menghadapinya.

"Baiknya belajar bernalar, berpikir fundamental, biasain ngobrol sehari-hari, bicara, diskusi, lihat diskusi biasanya di Twitter tuh," kata Sabda yang mengaku sehari-hari kerap mengikuti percakapan di salah satu platform media sosial itu.

Dia menilai, dengan membiasakan diri melihat persoalan yang ada sehari-hari, para peserta SNBT akan lebih mudah dalam menghadapi tes. "Kita bisa lebih paham dengan cepat, melatih berpikir, melihat banyak permasalahan, jadi menalar setiap saat, membaca, mengola, dan menguji informasi," jelas dia.

Sabda juga mengatakan, siswa akan memiliki tantangan yang lebih besar untuk masuk PTN dengan adanya sejumlah skema baru. Sebab, kata dia, siswa jadi memiliki banyak pilihan untuk memilih jalur untuk masuk perguruan tinggi idaman mereka. 

SNBT yang berbasis UTBK memang terlihat lebih mudah, tapi akan menjadi tantangan tersendiri bagi mereka. "Untuk UTBK misalnya, dari sisi siswa, memang terlihat lebih mudah karena tidak terlalu banyak mata pelajaran yang harus dipelajari. Tapi ini akan menjadi tantangan tersendiri, karena TPS dianggap mudah bagi kebanyakan siswa, UTBK tahun depan akan menjadi lebih sulit atau lebih kompetitif. Untuk itu, siswa tetap harus mempersiapkan UTBK dengan maksimal," ujar Sabda.

Khusus bagi para siswa, Zenius juga telah mengembangkan cara belajar adaptif melalui fitur ZenCore. Lewat fitur itu, setiap siswa dapat melatih kemampuan fundamental di tiga bidang, yaitu matematika, bahasa Inggris, dan logika verbal yang disesuaikan dengan level kemampuan masing-masing. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement