Selasa 27 Sep 2022 14:15 WIB

Hampir 700 orang Daftar Jadi Panwascam di Bawaslu Banyumas

Jumlah tersebut akan bertambah sekitar 100 orang pada hari terakhir ini.

Rep: Wahyu Suryana/ Red: Fernan Rahadi
Para pendaftar panwascam di Kantor Bawaslu Banyumas, Selasa (27/9/2022).
Foto: Republika/Idealisa masyrafina
Para pendaftar panwascam di Kantor Bawaslu Banyumas, Selasa (27/9/2022).

REPUBLIKA.CO.ID, PURWOKERTO -- Sebanyak 675 telah mendaftar menjadi calon Panitia Pengawas Pemilu Kecamatan (Panwascam) di Bawaslu Kabupaten Banyumas.

Pendaftaran dimulai sejak 21 September hingga 27 September 2022 dan diperkirakan jumlah tersebut akan bertambah sekitar 100 orang di hari terakhir ini, Selasa (27/9/2022).

Ketua Pokja Pendaftaran Panwascam Bawaslu Banyumas, Moh Rif'an Muhajirin menjelaskan, 675 orang terdiri dari 457 laki-laki dan perempuan 218.

"Perkiraan hari ini ada 100 lebih karena di hari Senin ada 193 orang yang daftar offline ke sini, sedangkan lewat online dan kantor pos ada 25 orang," ungkap Rif'an saat ditemui di Kantor Bawaslu Banyumas, Purwokerto Utara, Kabupaten Banyumas, Selasa (27/9/2022).

Pendaftaran tidak hanya dilakukan secara offline di kantor Bawaslu, tapi juga secara online. Menurut Rif'an hal ini dilakukan untuk mempermudah seluruh masyarakat yang berlokasi jauh dari kantor Bawaslu.

Para calon panwaslu yang mendaftar harus berusia 25 tahun ke atas dengan ijazah SLTA. Setelah tahap verifikasi administrasi, nantinya calon peserta yang lolos akan mengikuti tes online.

Ia menjelaskan, jumlah panwascam yang dibutuhkan yakni total 81 orang di 27 kecamatan, dengan masing-masing kecamatan sebanyak tiga orang. Dengan pendaftar yang mencapai 700 orang, diharapkan akan lebih mudah memilih panwascam yang sesuai dengan kriteria yang dibutuhkan.

"Ini kemajuan sekali, berkat ikhtiar kita sosialisasi. Dibandingkan tahun 2017 kita malah kekurangan dan harus minta rekomendasi kecamatan," tutur Rif'an.

Salah satu pendaftar Anisa Fadilla (27 tahun), asal Kecamatan Banyumas, mengaku berminat untuk menjadi panwascam karena mencari tambahan penghasilan. Sebelumnya Anisa belum pernah mengikuti seleksi panwascam. Tahun ini pun ia mendaftar karena mengetahui informasi tersebut dari media sosial.

"Karena saya kan guru wiyata bakti, jadi pekerjaan saya lebih fleksibel untuk kegiatan lainnya," tutur Anisa.

Warga Purwokerto Utara, Kodrat (57 tahun), sudah berpengalaman sebagai Panita Pemungutan Suara (PPS) selama tiga kali Pilkada. Untuk Pilkada selanjutnya, pensiunan ini ingin mencoba menjadi panwascam.

"Saya sudah familiar sekali dengan Pemilu, tapi biasanya kan di teknis, tiga kali jadi PPS. Sekarang mau merasakan pengalaman jadi Panwascam," tutur Kodrat.

Pengalamannya yang sudah beberapa kali menjadi PPS tersebut membuatnya percaya diri bisa menghadapi tes online nantinya. "Mudah-mudahan karena udah pengalaman jadi lebih mudah (mengerjakan soal)," katanya. (Idealisa masyrafina)

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement