Ahad 25 Sep 2022 16:52 WIB

Membumikan Budaya Nasional, BEM FE Unkris Gelar Economic Culture Festival 2022

Ini salah satu upaya mahasiswa untuk membumikan budaya nasional Indonesia.

Rektor Universitas Krisnadwipayana (Unkris) Dr Ir Ayub Muktiono saat memberikan sambutan dalam kegiatan Economic Culture Festival (Ecufest) 2022 yang digelar BEM FE Unkris, Jumat (23/9/2022).
Foto: Dok. Unkris
Rektor Universitas Krisnadwipayana (Unkris) Dr Ir Ayub Muktiono saat memberikan sambutan dalam kegiatan Economic Culture Festival (Ecufest) 2022 yang digelar BEM FE Unkris, Jumat (23/9/2022).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Ekonomi Universitas Krisnadwipayana (Unkris) menggelar kegiatan Economic Culture Festival (Ecufest) 2022 pada Jumat (23/9/2022). Mengambil tema Glory With Culture (Berjaya dengan Budaya), Ecufest kali ini mengangkat soal potensi ekonomi budaya nasional.

Rektor Unkris Dr Ir Ayub Muktiono menyampaikan apresiasi terhadap BEM FE yang berinisiatif menggelar kegiatan Ecufest 2022. Ini adalah salah satu upaya yang dilakukan oleh mahasiswa, bagaimana kembali membumikan budaya nasional Indonesia.

“Pancasila adalah jiwa dan kepribadian bangsa Indonesia. Nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila merupakan refleksi budaya, nilai, dan kepercayaan masyarakat Indonesia secara menyeluruh,” kata Rektor Unkris dalam sambutannya di Ecufest 2022 seperti dalam keterangan tertulisnya, Ahad (25/9/2022).

Ecufest 2022 dibuka resmi oleh Rektor Unkris Dr Ir Ayub Muktiono, serta dihadiri oleh Wakil Rektor (Warek 3) Dr Parbuntian Sinaga, Ketua LPKK/LPPM Unkris Dr Susetya Herawati, Dekan Fakultas FE Unkris Dr Imam Wibowo, Wadek 3 FE Dr Iwan Subarja, dan Kepala Biro Administrasi Umum Dr. Abdulah Fathoni. Selain itu hadir Ketua BEM FE Unkris Muhammad Irhash Arsyhi, Ketua DPM Ryan Hotmaruli Sipahutar, dan Ketua Pelaksana Nayaka Prayudha.

Kegiatan Ecufest menampilkan narasumber Aditya Gumay, seorang pegiat budaya sekaligus sutradara film, dan dimoderatori oleh dosen FE Unkris, Dhistianti Mei Rahmawantari.

Menurut Rektor Unkris, Pancasila dengan lima sila yang masing-masing memuat nilai ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan (musyawarah mufakat), dan keadilan sosial merupakan satu kesatuan yang utuh. “Pelaksanaannya juga tentu harus utuh. Dan ini yang perlu terus menerus dibumikan termasuk oleh para mahasiswa sebagai bagian dari generasi muda,” jelas dia.

Dalam kesempatan yang sama Dekan FE Unkris Dr Imam Wibowo juga menyambut baik kegiatan Ecufest 2022. Kegiatan Ecufest merupakan kegiatan rutin yang digelar mahasiswa FE, namun baru kali ini mengangkat soal potensi ekonomi budaya nasional. "Inisiatif ini tentu sangat bagus dan perlu terus dilanjutkan. Karena budaya nasional sejatinya merupakan kekayaan bangsa yang harus dirawat dan dikelola terus agar dapat menghasilkan nilai kesejahteraan bagi masyarakat," ujarnya.

Menurut Imam, budaya Indonesia adalah seluruh kebudayaan nasional, kebudayaan lokal, maupun kebudayaan asal negara lain yang telah ada di Indonesia merdeka pada tahun 1945. Kebudayaan nasional dalam pandangan tokoh pendidikan nasional, Ki Hajar Dewantara, adalah “puncak-puncak dari kebudayaan daerah”. Wujudnya berupa negara kesatuan, ekonomi nasional, hukum nasional, serta bahasa nasional.

Kebudayaan nasional, lanjut Imam, bisa juga berarti sifat utuhnya bangsa, teristimewa mengenai tingkatan atau derajat kemanusiaannya, baik lahir maupun batin.

Dekan FE Unkris ini juga menilai perlunya generasi muda untuk lebih produktif sejak dini dengan memperkaya penguasaan ketrampilan baik hardskill maupun softskill untuk memenangkan persaingan di era disruptif.

Sementara, Aditya Gumay dalam materinya berjudul "Peran Generasi Muda dalam Melestarikan Serta Menjaga Nilai Ekonomi dalam Kebudayaan Indonesia di Era Digital" banyak mengenalkan bentuk-bentuk kebudayaan nasional kepada para mahasiswa serta pengaruh digitalisasi pada kebudayaan nasional.

Aditya juga membahas terkait potensi budaya nasional yang bisa dikembangkan pada era digital seperti sekarang ini. "Kita adalah negara dengan ragam budaya yang sangat kaya. Budaya-budaya ini jika dikembangkan dapat mendatangkan potensi ekonomi yang luar biasa,” kata pendiri sanggar Ananda ini.

Sebelumnya, Ketua BEM FE Unkris Muhammad Irhash Arsyhi mengatakan bahwa kegiatan Ecufest bertujuan antara lain menumbuhkan kepedulian mahasiswa mengenai kebudayaan nasional di Indonesia serta memberikan suatu kesadaran bagi anak muda dalam potensi ekonomi yang dimiliki Indonesia pada era digital.

Bentuk kegiatannya meliputi penampilan palang pintu, talkshow kebudayaan, tarian tradisional, musikalisasi puisi, modern dance, dan opening ceremony Semarak Economic Vaganza 2022. “Kami berharap Economic Culture Festival Unkris ini dapat menambah wawasan dan pengetahuan mahasiswa Unkris tentang kebudayaan apa saja yang memiliki potensi untuk dikembangkan pada era digital ini,” jelas Irhash.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement