Ahad 25 Sep 2022 10:45 WIB

Presiden Abbas Tantang AS Hukum Pembunuh Shireen Abu Akleh

Abbas sebut Israel telah membunuh rakyat Palestina tanpa pertanggungjawaban.

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Teguh Firmansyah
Presiden Palestina Mahmoud Abbas
Foto: EPA-EFE/FELIPE TRUEBA
Presiden Palestina Mahmoud Abbas

REPUBLIKA.CO.ID, RAMALLAH -- Presiden Otoritas Palestina Mahmoud Abbas menantang Amerika Serikat (AS) untuk mengadili pembunuh jurnalis veteran Shireen Abu Akleh. Abbas menuding tentara Israel telah membunuh jurnalis Palestina tersebut.

Di hadapan Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Abbas menantang dan mendesak AS untuk menghukum tentara Israel yang membunuh Abu Akleh. Abu Akleh diketahui memegang dua kewarganegaraan yaitu Amerika dan Palestina.

Baca Juga

"Saya menantang AS untuk menghukum, meminta pertanggungjawaban, atau mengadili para pembunuh yang membunuhnya. Mengapa? Karena mereka adalah orang Israel," ujar Abbas, dilansir Middle East Monitor, Ahad (26/9).

Abbas mengatakan, Israel telah membunuh rakyat Palestina tanpa pertanggungjawaban. Salah satunya seperti yang terjadi dengan Abu Akleh.

"Penembak jitu (Israel) telah menargetkan untuk membunuhnya (Abu Akleh), dan Israel mengakui bahwa penembak jitu itu telah membunuhnya," ujar Abbas.

Abu Akleh terbunuh oleh peluru Israel pada 11 Mei saat meliput operasi militer Israel di kamp Jenin di wilayah pendudukan  Tepi Barat. Dia terkena tembakan peluru penembak jitu di bagian kepala.

Untuk pertama kalinya, tentara pendudukan Israel mengakui, kemungkinan besar salah satu tentaranya membunuh Abu Akleh. Jurnalis veteran Aljazirah itu mengenakan rompi antipeluru dengan tulisan "Press" dan helm pelindung ketika ditembak.

Serangan Israel terhadap jurnalis Palestina meningkat selama tahun lalu. Pusat Palestina untuk Kebebasan dan Pembangunan (MADA) mendokumentasikan 368 insiden terhadap jurnalis Palestina, dengan 155 pelanggaran langsung yang bervariasi antara lain cedera dan pembunuhan.

Tiga wartawan tewas selama perang terakhir di Gaza pada Agustus dan 33 markas media diserang oleh serangan udara. Lebih dari 100 serangan didokumentasikan terhadap jurnalis sejak awal 2022. Sebagian besar terjadi di Yerusalem dan Jenin pada April. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement