Jumat 23 Sep 2022 22:40 WIB

Industri Migas Diminta Kurangi Emisi di Masa Transisi

Kolaborasi antar lembaga pemerintah diperlukan untuk menumbuhkan gairah investasi

Pemerintah menilai peran industri semakin signifikan seiring komitmen Indonesia terhadap target net-zero emisi. Sektor migas diharapkan dapat meningkatkan produksi dan mengurangi emisi secara bersamaan selama masa transisi, sehingga pertumbuhan ekonomi negara tetap positif.
Foto: istimewa
Pemerintah menilai peran industri semakin signifikan seiring komitmen Indonesia terhadap target net-zero emisi. Sektor migas diharapkan dapat meningkatkan produksi dan mengurangi emisi secara bersamaan selama masa transisi, sehingga pertumbuhan ekonomi negara tetap positif.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Pemerintah menilai peran industri semakin signifikan seiring komitmen Indonesia terhadap target net-zero emisi. Sektor migas diharapkan dapat meningkatkan produksi dan mengurangi emisi secara bersamaan selama masa transisi, sehingga pertumbuhan ekonomi negara tetap positif.

Harapan itu disampaikan Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto pada Jumat (23/9/2022) setelah resmi menutup pameran dan konvensi IPA Convex ke-46 yang diadakan pada 21-23 September 2022. Segenap pemangku kepentingan di sektor hulu minyak dan gas bumi (migas) sepakat untuk fokus dalam meningkatkan produksi migas demi memenuhi kebutuhan energi nasional dan menyediakan energi yang lebih rendah karbon.

Baca Juga

Dwi menambahkan, potensi Indonesia masih menjanjikan bagi para investor. Meski demikian, para pelaku usaha kembali menekankan beberapa isu klasik yang selama ini menjadi perhatian. Isu-isu tersebut antara lain perbaikan dalam hal fiskal, kepastian hukum, kualitas data, dan ketersediaan infrastruktur. “Faktor-faktor tersebut secara signifikan akan meningkatkan daya tarik investasi Indonesia untuk bisnis hulu migas,” ujar dia 

Teknologi Carbon Capture Storage (CCS)/Carbon Capture, Utilization and Storage (CCUS)sebagai solusi untuk mengurangi emisi dan, pada saat yang sama, mempertahankan produksi minyak dan gas. Namun, karena teknologi tersebut membutuhkan investasi yang besar dan kerjasama multi sektoral, para pelaku usaha membutuhkan regulasi yang tegas, kemudahan berusaha, dan skema fiskal yang menarik.

Oleh karena itu, Ditjen Migas sedang merumuskan regulasi untuk mendukung pengembangan proyek CCS/CCUS. “Kami berharap langkah positif dari pemerintah ini akan menarik lebih banyak investasi di bidang teknologi. Kami berharap dapat melihat lebih banyak proyek CCS/CCUS di Indonesia dalam waktu dekat,” kata dia.

Direktur IPA Ronald Gunawan, dalam keterangan tertulisnya, mengucapkan terima kasih atas dukungan pemerintah dalam penyelenggaraan IPA Convex ke-46. partisipasi aktif dari seluruh pemangku kepentingan dalam acara IPA Convex 2022 melalui sejumlah diskusi yang ada menunjukkan perhatian dan dukungan semua pihak terhadap industri hulu migas demi meningkatkan iklim investasi migas di Indonesia. 

Ia menyampaikan  kolaborasi dan keselarasan antar lembaga pemerintah diperlukan untuk membuat kebijakan investasi migas yang konsisten dan menarik untuk menumbuhkan investasi yang ada dan menarik investasi baru.  “Pemerintah diharapkan segera menerbitkan roadmap transisi energi dengan regulasi pendukung dan sejalan dengan rencana pertumbuhan hulu migas,” kata dia.

Ronald menyebutkan, di tahun ini, IPA memulai kembali tradisi pemberian Lifetime Achievement Award. “Untuk tahun ini, Lifetime Achievemnet Award diberikan kepada almarhum Bapak Arifin Panigoro atas dedikasi dan kontribusinya terhadap industri hulu migas Indonesia,” kata dia.

Berdasarkan data pihak penyelenggara acara, IPA Convex kali ini dihadiri oleh sekitar 2000  partisipan, dengan sebanyak 19.443 pengunjung yang terdiri dari 14,996 pengunjung umum, 1133 pelajar/mahasiswa dan 1250 tamu undangan. Selain itu ada 2064 delegasi konvensi dari 22 negara.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement