Sabtu 24 Sep 2022 05:31 WIB

Wapres Ingatkan MUI tak Mencari Kekuasaan

Wapres ingatkan MUI fokus di perbaikan.

Rep: Fauziah Mursid/ Red: Muhammad Hafil
Wapres Ingatkan MUI tak Mencari Kekuasaan. Foto:   Wakil Gubernur Jawa Tengah, Taj Yasin Maimoen, saat menyambut kedatangan Wakil Presiden (Wapres), Ma
Foto: Istimewa
Wapres Ingatkan MUI tak Mencari Kekuasaan. Foto: Wakil Gubernur Jawa Tengah, Taj Yasin Maimoen, saat menyambut kedatangan Wakil Presiden (Wapres), Ma

REPUBLIKA.CO.ID,SEMARANG--Wakil Presiden Ma'ruf Amin berharap para pengurus Majelis Ulama Indonesia (MUI) meneguhkan kembali khittah atau garis perjuangan dalam upaya perbaikan umat. 

Ini disampaikan Wapres Ma'ruf saat meresmikan renovasi Masjid Raya Baiturrahman di Kota Semarang sekaligus Gedung Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jawa Tengah, Jumat (23/9/2022).

Baca Juga

Dia berharap dengan kehadiran gedung baru MUI ini, para pengurus MUI bisa lebih bersemangat menjalankan peran-perannya dalam tugas keulamaan. Kiai Ma'ruf mengingatkan, khittah para ulama adalah menerusan khittah para nabi yakni khittah perbaikan.

"Saya harap MUI dengan gedung yang baru ini lebih semangat, lebih giat karena khittah majlis ulama kan, khittahnya ulama, khittahnya ulama itu khitohnya para nabi, khitttahnya para nabi adalah khitoh islahiyah (perbaikan)," ujar Kiai Ma'ruf dalam sambutannya.

"Khittah ulama adalah khittah islahiyah dan khittah majelis ulama adalah khitth islahiyah, bukan mencari kekuasaan atau kemuliaan, tidak, tapi mencari perbaikan-perbaikan," tambahnya.

Ketua Dewan Pertimbangan Majelis Ulama Indonesia (MUI) ini mengingatkan, kekuasaan dan kemuliaan  jangan dijadikan tujuan. Sebab, kekuasaan dan kemuliaan didapat dari balasan pahala Allah SWT.

"Kalau kekuasaan urusan Allah, kalau menurut istilah itu bukan tujuan, tapi buah yang sekarang diberikan di dunia oleh Allah, jadi ada jasa yang diberikan di akhirat ada yang di dunia," ujar Kiai Ma'ruf.

Karena itu, dia pun berharap peran perbaikan para ulama ini bisa dilakukan melalui gerakan dakwahnya. Mantan Rais Aam PBNU ini menekankan agar dakwah yang dilakukan mengajak kepada kebaikan dalam kerangka NKRI. Menurutnya, ada dua hal yang perlu dilakukan dalam dakwah yakni memberikan kemanfaatan dan menghilangkan kemudharatan.

"Dakwah kita harus itu, jangan sebaliknya, menimbulkan kemudharatan justru tidak membawa apa apa," ujarnya.

 

 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement