Selasa 20 Sep 2022 21:47 WIB

Songsong Pemilu Serentak 2024,  PDPM Pariaman  Gelar Pendidikan Politik dan Demokrasi

Jangan bersikap apatis terhadap politik.

Pimpinan Daerah Pemuda Muhammadiyah (PDPM) Kota Pariaman menggelar Seminar Pendidikan Politik dan Demokrasi Pemuda Kota Pariaman, di Gedung Balai Guru Penggerak Rawang, Kota Pariaman, Ahad (18/9/2022).
Foto: Dok PDPM Pariaman
Pimpinan Daerah Pemuda Muhammadiyah (PDPM) Kota Pariaman menggelar Seminar Pendidikan Politik dan Demokrasi Pemuda Kota Pariaman, di Gedung Balai Guru Penggerak Rawang, Kota Pariaman, Ahad (18/9/2022).

REPUBLIKA.CO.ID, PARIAMAN -- Pimpinan Daerah Pemuda Muhammadiyah (PDPM) Kota Pariaman menggelar Seminar Pendidikan Politik dan Demokrasi Pemuda Kota Pariaman, di Gedung Balai Guru Penggerak Rawang, Kota Pariaman, Ahad (18/9/2022).

Kegiatan ini dibuka oleh Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kota Pariaman Almasykura SPd. Seminar menghadirkan pembicara Ketua KPU Pariaman, Bawaslu Pariaman  dan dosen Ilmu Politik Universitas Andalas.

Dalam materinya,  Ketua KPU   Pariaman Aisyah menyampaikan tahapan Pemilu 2024 dan pencerahan tentang Pemilu. Intinya, bagaimana mewujudkan pemilu yang aman, tentram, lancar,  luber (langsung, umum, bebas, rahasia)  dan jurdil (jujur dan adil).

Sedangkan Ketua Bawaslu Pariaman Riswan berbicara tentang pengawasan dan pentingnya keikutsertaan seluruh lapisan masyarakat dalam mengikuti proses pemilu sebagai pengawas partisipatif.  Ia mengharapkan banyak masyarakat yang ikut mencegah, mengawasi dan menindak pelanggaran.

"Dalam Pemilu,  potensi kecurangan selalu ada.  Politik uang, hoaks  dan pelanggaran yang lain.  Maka dibutuhkan banyak pengawasan dari masyarakat,” kata  Riswan dalam rilis yang diterima Republika.co.id, Selasa (20/9/2022).

Dosen Unand Sidi Sadri Chaniago   memotivasi pemuda bahwa politik itu dinamis dan AMM  (Angkatan Muda Muhammadiyah) harus mengisi ruang-ruang politik, baik itu penyelenggara maupun peserta. “Jangan bersikap apatis terhadap politik,” ujarnya.

Ketua PDPM Kota Pariaman Muhammad Irsyad menyampaikan dua poin.  Pertama, demokrasi Pancasila, nilai-nilai Pancasila harusnya terinternalisasi dalam setiap rangakaian demokrasi.

“Dalam menggunakan hak demokrasi haruslah bertanggung jawab kepada Tuhan YME, berkeadaban, menjaga persatuan, dan tujuan akhir dari demokrasi itu adalah untuk menciptakan keadilan sosial bagi seluruh rakyat indonesia,” kata Irsyad.

Yang kedua tentang politik sebagai ladang dakwah yang strategis. Jangan ada lagi pemuda yang beranggapan politik itu kotor, culas, dan sebagainya. “Pemuda harus mengambil peran, apalagi saat ini dalam masa bonus demografi. Maka  menjadi penting bagi pemuda untuk meningkatkan kapasitas dan nalar politiknya dalam menyongsong pesta demokrasi 2024,” ujarnya.

Ketua Pelaksana Afriade Zapri Zaldi menyebut kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas dan nalar politik bagi pemuda Kota Pariaman. Hal itu  mengingat tahapan Pemilu sudah dimulai. "Dari kegiatan ini, diharapkan AMM  mampu mengambil sikap menjadi peserta atau penyelengara Pemilu" ungkapnya.

Acara dilanjutkan dengan penandatangananan  MoU antara Bawaslu dengan Otonom Muhammadiyah terkait pengawasan partisipatif.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement