Senin 19 Sep 2022 08:25 WIB

Mahasiswa Perlu Bersiap Hadapi Era Disrupsi Baru

Mahasiswa harus menawarkan solusi untuk kebutuhan pangan, papan, dan transportasi.

Rep: Ronggo Astungkoro/ Red: Satria K Yudha
Staf Khusus Presiden, Diaz Hendropriyono pada Upacara Penyerahan Ijazah 1,606 wisudawan-wisudawati Universitas Terbuka (UT) Malang, di Malang, Jawa Timur, Ahad (18/9/2022).
Foto: dok. istimewa
Staf Khusus Presiden, Diaz Hendropriyono pada Upacara Penyerahan Ijazah 1,606 wisudawan-wisudawati Universitas Terbuka (UT) Malang, di Malang, Jawa Timur, Ahad (18/9/2022).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Staf Khusus Presiden Diaz Hendropriyono mengingatkan bahwa era disrupsi lebih lanjut sudah berada di depan mata. Untuk itu, dia meminta agar mahasiswa bersiap dengan paradigma baru dan menyiapkan solusi inovatif jangka panjang.

“Era Disrupsi berikutnya sudah di depan mata. Bersiap dengan paradigma baru. Siapkan solusi inovatif jangka panjang,” ujar Diaz pada Upacara Penyerahan Ijazah 1,606 wisudawan-wisudawati Universitas Terbuka (UT) Malang, di Malang, Jawa Timur, Ahad (18/9).

 

Pada kesempatan itu, dia menyampaikan angka populasi umat manusia semakin membesar dan terus bertumbuh secara eksponensial. Hal tersebut merupakan hasil dari angka kelahiran yang terus meningkat ditambah dengan harapan hidup yang semakin memanjang. 

 

Pada saat yang sama, daya dukung bumi yang terbatas justru cenderung menurun karena peningkatan emisi, polusi, pencemaran, dan kerusakan ekosistem. “Misalnya, hanya tiga persen air di bumi ini yang layak minum. Angka terus berkurang karena pencemaran. Belum lagi tentang emisi dan pemanasan global. Padahal populasi manusia yang membesar tadi, terus memerlukan asupan makan dan minum untuk dapat mempertahankan kelangsungan hidupnya. Di titik inilah persoalan muncul,” katanya.

 

Diaz meminta agar mahasiswa bisa menawarkan solusi-solusi untuk memenuhi kebutuhan pangan, papan, dan transportasi untuk mengatasi persoalan nyata itu. Tantangannya, kata dia, solusi itu ditawarkan tetapi dengan tidak memunculkan masalah baru. karena sumber di bumi sudah semakin menipis.

 

“Sebagai contoh. Bila kebutuhan protein hewani kita masih tergantung kepada ternak sapi, kambing atau ayam, maka jelas kita dihadapkan dengan persoalan baru tentang lahan, udara bersih, dan air layak minum. Karena hewan-hewan ternak tersebut juga memerlukannya dan pasti terjadi kompetisi dengan manusia,” kata dia.

 

Menurut dia, disitulah inovasi dibutuhkan. Kemudian terkait tarnsportasi, kini tengah muncul upaya menciptakan transportasi ramah lingkungan. Diaz menyampaikan, kendaraan listrik yang terus didorong oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) merupakan solusi terkait transportasi ramah lingkungan tersebut.

 

Wakil Rektor II UT Malang Ali, menyempatkan membuat catatan atas orasi ilmiah yang Diaz sampaikan. Menurut dia, orasi ilmiah Diaz mengacak-acak pemikirannya. “Pemikiran komprehensif dari seorang Staf Khusus Presiden RI,” kata dia.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement