Selasa 13 Sep 2022 01:52 WIB

Pasar Otomotif Tetap Tumbuh Meski Harga BBM Naik

Peningkatan pasar kendaraan listik makin terdorong oleh adanya kenaikan harga BBM

Rep: eric iskandarsjah z/ Red: Hiru Muhammad
Pengunjung melakukan Test Drive mobil listrik Hyundai Ioniq yang ada pada ajang pameran otomotif Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2022 di Indonesia Convention Exhibition (ICE) BSD, Serpong, Tangerang, Banten, Rabu (17/8/2022). Mobil listrik menjadi kendaraan yang banyak diminati warga di ajang pameran otomotif terbesar se Asia Tenggara GIIAS 2022.
Foto: ANTARA/Muhammad Iqbal
Pengunjung melakukan Test Drive mobil listrik Hyundai Ioniq yang ada pada ajang pameran otomotif Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2022 di Indonesia Convention Exhibition (ICE) BSD, Serpong, Tangerang, Banten, Rabu (17/8/2022). Mobil listrik menjadi kendaraan yang banyak diminati warga di ajang pameran otomotif terbesar se Asia Tenggara GIIAS 2022.

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Kanaikan harga bahan bakar minyak (BBM) dianggap bisa memberikan dampak yang luas bagi masyarakat. Bagi industri otomotif, kenaikan tersebut dianggap tak akan menghalangi pertumbuhan pasar yang terus terjadi

Chief Operating Officer PT Hyundai Motors Indonesia, Makmur mengatakan, Hyundai optimistis pasar tetap akan tumbuh meski pasti masyarakat akan terkejut tapi juga akan melakukan penyesuaian. "Walaupun ada inflasi dan kenaikan BBM, kita optimistis industri otomotif di Indonesia akan lebih baik dari tahun-tahun sebelumnya, mengingat kebutuhan akan otomotif masih tinggi," kata Makmur beberapa waktu lalu.

Baca Juga

Bahkan, Makmur menilai, peningkatan pasar kendaraan listrik atau electric vehicle (EV) sebenarnya sudah terjadi meski harga BBM tak mengalami peningkatan. Artinya, lanjut dia, peningkatan pasar EV bisa makin terdorong oleh adanya kenaikan harga BBM karena masyarakat akan lebih terdorong untuk mencari alternatif transportasi yang lebih efisien.

Di satu sisi, agar masyarakat bisa memenuhi kebutuhan mobilitas dengan kendaraan yang irit, Hyundai pun telah mengakomodasinya dengan produk EV dan mobil bermesin konvensional yang efisien. Salah satu produk irit yang ditawarkan oleh pabrikan Korea itu adalah Hyundai Stargazer.

Republika sendiri telah menguji efisiensi mobil multi purpose vehicle (MPV) itu dalam melakukan perjalanan luar kota. Saat diajak melaju konstan di jalan tol dengan kecepatan rata-rata sekitar 65 kilometer/jam, produk tersebut mampu mencatat konsumsi BBM rata-rata sekitar 25 kilometer/ liter.

Pengujian itu sendiri dilakukan dengan tetap mengaktifkan pendingin kabin dan perangkat entertainment. Artinya, jika kedua fitur itu tak digunakan, boleh jadi catatan efisiensi itu bisa meningkat.

Efisiensi mobil yang dipasarkan dengan harga sekitar Rp 243 juta hingga Rp 307 juta ini sendiri bisa dicapai berkat penerapan desain yang aerodinamis dan powertrain yang optimal. Kedua hal itu pun membuat mobil yang dijuluki sebagai "bintang baru keluarga" itu mampu diajak untuk melaju dengan kecepatan tinggi dengan nyaman.

Republika membuktikan, dalam kecepatan tinggi, handling, suspensi, raungan mesin dan kekedapan kabin pada mobil ini masih terbilang nyaman. Sayangnya, sistem cruise control pada mobil yang telah dibekali sejumlah fitur keselamatan berbasis sensor ini belum menerapkan teknologi adaptive cruise control.

 

 

 

 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement