Senin 12 Sep 2022 10:36 WIB

Warga Galang Dana Donasi di Masjid Winnipeg Kanada

Donasi di Masjid Winnipeg Kanada digalang warga.

Rep: Andrian Saputra/ Red: Muhammad Hafil
Warga Galang Dana Donasi di Masjid Winnipeg Kanada. Foto: Masjid Inuvik, Winnipeg
Warga Galang Dana Donasi di Masjid Winnipeg Kanada. Foto: Masjid Inuvik, Winnipeg

REPUBLIKA.CO.ID,WINNIPEG —Ratusan orang berkumpul di Masjid Agung Asosiasi Islam Manitoba di Winnipeg, Kanada akhir oekant kemarin untuk berbagi makanan dan doa serta mengumpulkan donasi untuk mendukung upaya bantuan darurat banjir di Pakistan. Seperti diketahui pasca terjadinya angin muson, bencana banjir melanda Pakistan dan berdampak pada  33 juta orang di negara ini. Lebih dari 1.000 telah meninggal.

“Masih banyak orang yang tidak mengerti betapa dahsyatnya (banjir ini),” kata relawan Alina Mukhtar seperti dilansir CNC News pada Senin (12/9/2022) 

Baca Juga

Keluarga dekat Mukhtar tinggal di Winnipeg bersamanya, tetapi keluarga besarnya ada di Pakistan. Dia telah melakukan kontak dengan mereka sebanyak mungkin, meskipun beberapa orang yang dia cintai, termasuk sepupu dan neneknya, telah mengungsi dan kehilangan rumah mereka.

Mukhtar menjadi sukarelawan di acara penggalangan dana di Masjid Agung Asosiasi Islam Manitoba di Winnipeg dan berugas sebagai pengurus tiket. Acara ini menjual 300 tiket lanjutan mereka, dan 50 tiket tersedia di pintu. Penyelenggara  berharap acara itu dapar mengumpulkan 100 ribu dolar Amerika. Uang yang terkumpul dari penjualan tiket dan donasi yang diberikan selama acara akan disumbangkan ke Islamic Relief Kanada, sebuah badan amal bantuan dan pembangunan internasional.

Adik penyelenggara acara Hamza Khan berada di Pakistan dengan Islamic Relief, menyediakan tempat penampungan darurat, perawatan medis, makanan dan perlengkapan kebersihan.

"Dia sebenarnya sudah mengatur banyak dana secara pribadi juga, di mana dia mendapatkan orang-orang hal-hal yang diperlukan seperti makanan, air, tempat tinggal, obat-obatan. Sulit untuk tetap berkomunikasi, karena banjir telah merusak menara telepon dan internet," kata Hamza

Hamza mengatakan dia berharap komunitas di seluruh dunia dapat bersatu untuk membantu Pakistan tidak hanya dalam jangka pendek, tetapi juga dalam jangka panjang ketika tiba saatnya untuk membangun kembali. Belle Meiklejohn keluar untuk mendukung komunitas Pakistan setelah mendengar tentang acara tersebut di berita. Dia tinggal di dekat Sungai Assiniboine selama banjir tahun 1997 di Manitoba, dan ingat hampir harus mengungsi. Tapi ia mengatakan kehancuran tahun 1997 sama sekali tidak seperti yang dialami Pakistan sekarang.

"Seseorang menunjukkan bahwa jejak karbon (Pakistan) rendah, namun, inilah negara yang menerima dampak perubahan iklim. Jumlah orang yang terlantar hanya beberapa juta dari populasi Kanada," katanya. 

Mohammad Khan, salah satu penyelenggara acara mengatakan dia tersentuh oleh jumlah orang di Winnipeg yang telah menunjukkan dukungan. Dia mendengar dari tetangga, organisasi masyarakat dan kelompok agama lainnya.

"Ini melampaui warna kulit dan keyakinan yang Anda miliki. Kemanusiaan adalah yang utama, apa pun yang terjadi," kata Hamza.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement