Selasa 30 Aug 2022 22:31 WIB

Kuliah Umum di Unpatti, Prof Rokhmin Gelorakan “Man Jadda Wa Jada”

Bagaimanapun inputnya, kalau belajar sungguh-sungguh bisa sukses.

Guru Besar Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan-IPB University, Prof Dr Ir Rokhmin Dahuri MS saat  mengisi Kuliah Umum di Universitas Pattimura (Unpatti), Ambon, Maluku, Selasa (30/8/2022).
Foto: Dok RD Institute
Guru Besar Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan-IPB University, Prof Dr Ir Rokhmin Dahuri MS saat mengisi Kuliah Umum di Universitas Pattimura (Unpatti), Ambon, Maluku, Selasa (30/8/2022).

REPUBLIKA.CO.ID, AMBON -- Guru Besar Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan-IPB University, Prof Dr Ir Rokhmin Dahuri MS mengisi Kuliah Umum di Universitas Pattimura (Unpatti), Ambon, Maluku, Selasa (30/8/2022).  Ia membawakan makalah berjudul “Membumikan Tri Sakti Bung Karno Dalam Pembangunan Ekonomi Maritim Menuju Provisi Maluku Lumbung Ikan Nasional 2030 dan Indonesia Emas 2045”.

Dalam kesempatan tersebut Prof Rokhmin Dahuri mengajak seluruh civitas akademika, khususnya mahasiswa Unpatti, untuk belajar dengan sungguh-sunguh dan disiplin, sehingga menjadi mahasiswa dan lulusan yang sukses. Ia juga menekankan pentingnya penguasaan bahasa asing agar lulusan Unpatti siap bersaing di dunia internasional.

Ia menyebut contoh Pesantren Gontor. “Para lulusan Gontor itu menguasai bahasa Arab dan Inggris, dan kita lihat banyak sekali lulusan Gontor yang sukses dalam berbagai bidang,” ujarnya seraya menyebut contoh alm KH Hasyim Muzadi (mantan ketua PBNU) dan Prof Dr Din Syamsuddin (mantan ketua PP Muhammadiyah).

Prof Rokhmin lalu menyebut novel “Negeri Lima Menara” karya Ahmad Fuadi, yang kemudian difilmkan dan meraih sukses di pasar. Novel tersebut bercerita tentang perjuangan santri Gontor.

“Salah satu yang sangat menarik dari novel tersebut adalah prinsip ‘Man Jadda Wa Jada’ yang artinya, ‘Siapa yang sungguh-sungguh, pasti bisa’,” ujarnya dalam rilis yang diterima Republika.co.id, Selasa (30/8/2022).

Semangat “Man Jadda Wa Jada” inilah, kata Rokhmin, yang perlu dipegang teguh oleh seluruh mahasiswa Unpatti. “Kalau kita sungguh-sunguh, kita pasti bisa. Bagaimanapun (keadaan) inputnya (yang masuk ke sebuah sekolah atau perguruan tinggi), kalau mereka belajar dengan sungguh-sungguh dan disipilin, mereka pasti bisa meraih sukses,” ujar Rokhmin yang juga  ketua Umum Masyarakat Akuakultur Indonesia (MAI).

Untuk itu, kata Rokhmin, salah satu yang perlu dilakukan adalah memperkuat literasi, khususnya membaca. “Para mahasiswa harus rajin membaca, minimal 6-7 jam sehari. Juga aktif berorganisasi, dan aktif dalam bidang penelitian,” kata Rokhmin yang juga ketua Dewan Pakar MPN (Masyarakat Perikanan Nusantara).

Sementara itu, berbicara strategi pembangunan Kelautan dan Perikanan (KP) Maluku sebagai lumbung ikan nasional, Rokhmin menyebut ada beberapa alasan Maluku sebagai lumbung ikan nasional. Yakni, lebih dari 92 persen  wilayah Provinsi Malukiu berupa laut, dengan potensi produksi perikanan terbesar diantara 34 Provinsi NKRI; sampai sekarang tingkat pemanfaatan ekonomi perikanan tangkap maupun perikanan budidaya Provinsi Maluku masih sangat rendah. Meski pemanfaatannya masih sangat rendah, kontribusi sektor KP terhadap PDRB Provinsi  Maluku mencapai 12,8 persen, tertinggi di Indonesia.

Ia menambahkan, permintaan (demand) di dalam negeri maupun ekspor untuk komoditas dan produk olahan ikan serta biota laut lainnya, termasuk produk industri bioteknologi kelautan terus meningkat, seiring dengan pertambahan penduduk dunia dan kesadaran publik akan gizi ikan yang lebih sehat dan mencerdaskan.

“Oleh sebab itu, bila pembangunan Ekonomi Kelautan (perikanan tangkap di laut, perikanan budidaya, industri pengolahan hasil perikanan, dan industri bioteknologi kelautan) dikembangkan dengan menggunakan inovasi teknologi dan manajemen profesional, Sektor KP tidak hanya akan mampu memajukan dan memakmurkan masyarakat Provinsi Maluku, tetapi juga akan berkontribusi signifikan bagi terwujudnya Indonesia Emas, paling lambat 2045,” ujar Rokhmin yang juga Penasehat Menteri Kelautan dan Perikanan-RI 2020-2024.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement