Selasa 30 Aug 2022 19:19 WIB

Di Davao Filipina, Dosen Uhamka Gelar Edukasi Peredaran Obat-obatan

PKM  Internasional itu  dilaksanakan di Sekolah Indonesia di Davao.

Tim dosen Fakultas Farmasi dan Sains  Uhamka melaksanakan program Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Internasional di Sekolah Indonesia di Davao, Filipina, Kamis (11/8).
Foto: Dok Uhamka
Tim dosen Fakultas Farmasi dan Sains Uhamka melaksanakan program Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Internasional di Sekolah Indonesia di Davao, Filipina, Kamis (11/8).

REPUBLIKA.CO.ID, DAVAO – Tim dosen Fakultas Farmasi dan Sains Universitas Muhammadiyah Prof  Dr  HAMKA (Uhamka) melaksanakan program Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Internasional di Davao, Filipina. Salah satu dosen yang juga ketua tim PKM Uhamka, Ari Widayanti, menjelaskan kegiatan dilaksanakan di Sekolah Indonesia di Davao, Filipina, pada Kamis (11/8), ini bertujuan mengedukasi guru dan siswa tentang peredaran obat-obatan di masyarakat.

Ari mengatakan, peredaran obat-obatan yang ada di masyarakat sangat beragam dan bervariatif, baik dari bentuk, warna, maupun kegunaannya. Masyarakat, kata dia, dapat memperoleh obat-obatan baik yang berdosis rendah ataupun dosis tinggi dengan mudah di pasaran. Menurut Ari, hal ini dapat berakibat fatal bila terjadi kesalahan dalam penggunaan obat yang beredar di masyarakat. 

“Sehingga, sangat penting bagi semua orang mengetahui secara dasar mengenai jenis-jenis obat yang ada di masyarakat,” ungkapnya dalam rilis yang diterima Republika.co.id,  Selasa (30/8/2022). 

Dia melanjutkan, guru dan siswa sekolah saat ini bisa memperoleh banyak informasi bukan hanya dari rumah sakit, tetapi juga bisa melalui media sosial tanpa mencari tahu terlebih dahulu mengenai seberapa penting efek dari obat tersebut dikonsumsi. “Melalui komunitas guru dan siswa sekolah dan para siswa diharapkan informasi mengenai peredaran obat dapat disebarkan kepada masyarakat lainnya yang ada di Davao, Filipina,” ujarnya.  

Program PKM Internasional diawali koordinasi tim Pengabdian Masyarakat Internasional Davao dengan Konsulat Jenderal Republik Indonesia Davao dan Kepala Sekolah Indonesia Davao. Acara yang dihadiri para guru dan seluruh siswa ini diisi dengan beberapa materi tentang peredaran obat di masyarakat, obat wajib resep dokter dan tanpa resep dokter, serta pengelolaan obat-obatan yang sudah tidak terpakai atau sudah tidak dikonsumsi. 

Ari Widayanti selaku ketua pelaksana KKN Internasional di Filipina berharap edukasi ini dapat mencerahkan sivitas Sekolah Indonesia Davao Filipina tentang informasi peredaran obat. “Guru dan siswa sekolah akan lebih selektif dalam pemilihan obat yang akan dikonsumsi oleh keluarganya,” ujarnya.

Sementara itu, Wakil Kepala Bidang Kurikulum Sekolah Indonesia Davao Filipina, Muhammad Heru Santoso  menyampaikan rasa terima kasih dan penghargaan yang tinggi kepada tim dosen yang mengajarkan cara memperoleh, menggunakan, dan membuang obat. 

 

Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement