Ahad 28 Aug 2022 14:07 WIB

Kunjungi Islamic Cultural Center Inggris, Waketum DMI Bahas Pentingnya Wakaf bagi Umat

Syafruddin berdialog dengan beberapa komunitas Muslim di London.

Rep: Umar Mukhtar/ Red: Muhammad Fakhruddin
Wakil Ketua Umum (Waketum) Dewan Masjid Indonesia (DMI), Komjen Pol Syafruddin Kambo, berkunjung ke Islamic Cultural Center, Regent
Foto: DMI
Wakil Ketua Umum (Waketum) Dewan Masjid Indonesia (DMI), Komjen Pol Syafruddin Kambo, berkunjung ke Islamic Cultural Center, Regent

REPUBLIKA.CO.ID,LONDON -- Wakil Ketua Umum (Waketum) Dewan Masjid Indonesia (DMI), Komjen Pol (Purn) Dr (HC) Drs Syafruddin Kambo, MSi berkunjung ke Islamic Cultural Center, Regent's Park, London, Inggris, pada Sabtu (27/8/2022) waktu setempat.

Kunjungan mantan Wakapolri tersebut diterima Imam Besar Masjid London, Syaikh Faid Muhammad Said. Islamic Cultural Center sendiri merupakan masjid yang disahkan kabinet Churchill’s sebagai pengakuan akan pentingnya Islam dalam masyarakat yang semakin multikultural di Inggris.

Baca Juga

Dalam kunjungan, Syafruddin berdialog dengan beberapa komunitas Muslim di London. Sebelumnya, Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi RI periode 2018-2019 itu melaksanakan sholat Zuhur berjamaah, kemudian berdialog dan bermusyawarah membahas hadits dan Alquran tentang pentingnya wakaf dalam Islam.

"Tujuan wakaf selain untuk mendekatkan diri pada Allah SWT, juga mendapatkan pahala yang terus mengalir meskipun kita telah meninggal dunia karena manfaatnya bisa dirasakan banyak orang lain dan bersifat kekal," ujar Syafruddin dalam keterangan tertulis yang diterima, Ahad (28/8).

Sejalan dengan pemikiran itu, Syafruddin menyampaikan beberapa program Lembaga Amil Zakat (LAZ) Assalam Fil Alamin. "Kita sharing tentang zakat dan wakaf yang sejalan dengan dakwah Islam yang rahmatan lil alamin," tuturnya.

Islamic Cultural Center mendapat keistimewaan berupa status yang setara dengan Istana Inggris, sebagai pusat kegiatan komunitas muslim di London, yang selesai dibangun pada 2008 lalu.

Masjid itu juga disebut sebagai pusat interaksi budaya muslim terbesar di kawasan Eropa Barat. Sebab, sering dipakai untuk mengadakan acara penting yang dihadiri umat Muslim dari berbagai negara di Eropa.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement