Ahad 28 Aug 2022 06:37 WIB

Mendikbudristek: Syarat Utama Anak Merdeka Belajar adalah Sehat dan Cukup Gizi

Mendikbudristek menekankan pentingnya gizi dan kesehatan untuk proses belajar

Ratusan siswa Sekolah Dasar (SD (ilustrasi). Mendikbudristek, Nadiem Anwar Makarim, menekankan pentingnya gizi dan kesehatan untuk proses belajar
Foto: Antara/Azi Fitriyanti
Ratusan siswa Sekolah Dasar (SD (ilustrasi). Mendikbudristek, Nadiem Anwar Makarim, menekankan pentingnya gizi dan kesehatan untuk proses belajar

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA— Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, (Mendikbudristek), Nadiem Anwar Makarim, menyatakan dengan dimulainya kembali pembelajaran tatap muka, satuan pendidikan perlu memperhatikan kembali kondisi kesehatan anak.  

"Sebab kami percaya bahwa syarat utama anak-anak bisa belajar dengan optimal, apalagi dengan merdeka, adalah kesehatan dan kecukupan gizi,” kata dia usai penandatangan kerja sama Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) dengan Danon Indonesia, dalam keterangannya di Jakarta, Ahad (28/8/2022). 

Baca Juga

Kerja sama  dalam mendukung program Revitalisasi Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) melalui Sekolah Sehat untuk mewujudkan anak Indonesia yang sehat, kuat, dan cerdas berkarakter.    

Menurut Nadiem, ada tiga prioritas yang perlu dicapai melalui kampanye Sekolah Sehat, yaitu sehat bergizi, sehat fisik, dan sehat imunisasi. 

Dia menyatakan unuk mewujudkan Revitalisasi UKS melalui Sekolah Sehat, ada lima sasaran yang terlibat yaitu SD seluruh Indonesia, pendidik dan tenaga kependidikan, tim pembina dan pelaksana UKS, orang tua, serta masyarakat.

Dia menjelaskan, sehat bergizi diperoleh dengan memberikan pemahaman gizi seimbang melalui Isi Piringku dengan pembiasaan makan dan minum dengan gizi seimbang  dan menghindari atau meminimalkan konsumsi makanan cepat saji, makanan atau minuman yang berpemanis, berpengawet, kuang serat, tinggi gula, garam, dan lemak; serta dengan pembiasaan kantin sehat. 

Gerakan Sekolah Sehat akan dimulai dari jenjang SD untuk kemudian berkembang ke jenjang Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), Sekolah Menengah Pertama (SMP), Sekolah Menengah Atas (SMA), dan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dan sederajat.  

Sementara itu, VP General Secretary Danone Indonesia Vera Galuh Sugijanto menjelaskan menjadi sangat relevan bagi Danone Indonesia untuk turut serta dalam menyukseskan Kampanye Sekolah Sehat. 

Dia mengatakan empat pillar dalam kampanye sekolah sehat yang mendorong pembiasaan perilaku hidup bersih sehat, pembiasaan konsumsi makanan sehat, peningkatan aktifitas fisik secara rutin, dan menciptakan lingkungan sekolah yang sehat dan kondusif sejalan dengan visinya yaitu “One Planet One Health."  

Pihaknya juga berkomitmen untuk turut berperan dalam menyehatkan anak Indonesia dan menciptakan anak generasi maju.

Hal ini dimulai dalam lingkup institusi pendidikan atau sekolah memiliki kesamaan tujuan dengan Kampanye Sekolah Sehat yang mendorong gerakan untuk menerapkan prinsip sekolah sehat dan mewujudkan anak sehat, kuat, dan kreatif untuk generasi emas Indonesia yang cerdas berkarakter.

Dalam lingkup program keberlanjutan di institusi pendidikan atau sekolah, pihaknya telah menghadirkan beberapa program yang berfokus akan aspek nutrisi, kesehatan yang dilakukan melalui beberapa program seperti Kantin Sekolah Generasi Maju, Warung Anak Sehat, Edukasi Isi Piringku dan Hidrasi Sehat di Sekolah Dasar. 

“Danone Indonesia juga fokus untuk mengedukasi dalam aspek keberlanjutan dan perlindungan lingkungan sejak usia dini melalui Program Sampahku Tanggung Jawabku,” tutur dia.

 

 

 

sumber : Antara

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement