Jumat 19 Aug 2022 17:33 WIB

SMPN 52 Cipinang Benarkan Ada Siswa Jatuh dari Lantai Tiga

Siswa SMPN 52 yang terjatuh harus menjalani operasi.

 Seorang siswa SMPN 52 Cipinang, Jakarta Timur jatuh dari lantai tiga hingga harus dibawa ke rumah sakit.
Foto: Wikipedia
Seorang siswa SMPN 52 Cipinang, Jakarta Timur jatuh dari lantai tiga hingga harus dibawa ke rumah sakit.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 52 Cipinang, Jakarta Timur membenarkan ada siswa berinisial MR (14) jatuh dari lantai tiga pada 2 Agustus 2022. Kepala Sekolah SMPN 52 Cipinang Ita Nurwati mengatakan MR merupakan anak berkebutuhan khusus tunawicara dan tuli.

"Pas jam istirahat kedua, si MR ini, dia jatuh di lapangan dari lantai tiga. Kemudian, langsung digotong siswa kelas sembilan, dibawa ke UKS, saya lihat. Kemudian dibawa ke RS Persahabatan," kata Ita, Jumat (19/8/2022).

Baca Juga

Ita menambahkan, MR yang duduk di kelas delapan itu mengalami luka pada bagian kepala hingga harus menjalani operasi dan kini sedang menjalani rawat jalan. "Posisi dia jatuh membelakangi dinding, menghadap kelas. Jatuh dalam posisi miring, tetapi fisiknya tidak ada pendarahan," ujar Ita.

Ita mengatakan berdasarkan keterangan teman sekelasnya yang berada di lokasi saat kejadian bahwa MR melompat dari lantai tiga saat kondisi sekitar sedang sepi. Namun, hingga kini pihaknya belum mengetahui pasti penyebab MR melompat dari lantai tiga sekolah.

Ditanya apakah ada perundungan sehingga MR melakukan hal itu, Ita menjawab tidak ada.

Ia menyebut, pihaknya juga menemukan sebuah kertas berisi gambar yang dibuat oleh MR sebelum melompat dari lantai tiga. Kertas yang berisi pesan gambar itu dikirim oleh MR ke sejumlah nama.

"Ternyata sudah tiga kali mengirim pesan gambar ke mamanya. Ternyata bukan ke mamanya saja ya, ke temannya juga. Terus kami kumpulkan anak-anaknya, guru BK. MR sebelum jatuh titip HP," kata Ita.

Akibat peristiwa itu, Ita mengatakan ke depan pihaknya akan mengambil langkah antisipasi agar kejadian serupa tidak terulang. Seperti membuat terali pembatas hingga menempatkan ruang kelas MR di lantai satu.

"Sejak kejadian itu kami melakukan upaya-upaya sekarang saat istirahat, anak-anak tidak ada yang di lantai tiga atau dua. Semua turun ke lantai satu. Kami juga menambahkan titik CCTV," ujar Ita.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement