Jumat 19 Aug 2022 08:38 WIB

Tingkat Hunian Kamar Hotel Berbintang di Kalsel Meningkat

TPK tertinggi dicapai oleh kelompok hotel bintang empat, yaitu sebesar 62,81 persen.

Karyawan merapikan kamar di sebuah hotel (ilustrasi). Tingkat penghunian kamar (TPK) hotel berbintang di Kalimantan Selatan terus mengalami peningkatan dari bulan ke bulan pada 2022 ini.
Foto: Antara/Nova Wahyudi
Karyawan merapikan kamar di sebuah hotel (ilustrasi). Tingkat penghunian kamar (TPK) hotel berbintang di Kalimantan Selatan terus mengalami peningkatan dari bulan ke bulan pada 2022 ini.

REPUBLIKA.CO.ID, BANJARMASIN -- Tingkat penghunian kamar (TPK) hotel berbintang di Kalimantan Selatan terus mengalami peningkatan dari bulan ke bulan pada 2022 ini.

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat TPK Juni lalu sebesar 53,05 persen, naik 0,33 poin dibanding 52,72 persen pada Mei. Jika, dihitung pada periode yang sama, Juni 2021 terjadi peningkatan 41,45 persen.

Baca Juga

"Berdasarkan klasifikasi hotel bintang, pada bulan Juni 2022, TPK tertinggi dicapai oleh kelompok hotel bintang empat, yaitu sebesar 62,81 persen, sedangkan TPK terendah terjadi pada hotel bintang satu sebesar 32,43 persen," ujar Kepala BPS Kalsel Yos Rusdiansyah, melalui rilis.

Peningkatan tersebut sekarang dirasakan salah satu hotel bintang empat di Banjarmasin, misalnya Hotel Fugo, seiring pelonggaran Covid-19 TPK meningkat hingga 11,69 persen dari 2021 lalu.

 

"Kunjungan masih banyak dari daerah Kalsel dan Kalimantan Tengah terutama pada saat menjelang weekend atau hari libur," ujar Director of Sales Hotel Fugo Banjarmasin Rabiatul Adawiah, Kamis (18/8/2022).

Dominasi kamar yang banyak dipesan, kata dia, yaitu tipe superior dan deluxe, harga mulai dari kisaran Rp844.000.

"Dampak kerugian hotel saat ketatnya protokol COVID-19 tercatat 40 persen dari pencapaian hotel di tahun tahun sebelumnya," ujarnya.

Pada saat Covid-19 belum terkendali, kata dia, memang banyak mempengaruhi bisnis hotel dikarenakan adanya larangan tidak boleh berkumpul atau mengadakan acara dengan melibatkan banyak orang.

"Siasati keadaan waktu itu kita membentuk petugas khusus 24 jam untuk memonitor keamanan, kesehatan, kenyamanan, serta protokol kesehatan di seluruh area hotel termasuk area karyawan. Sehingga kami meyakinkan kembali masyarakat bahwa kami adalah hotel yang ketat terhadap prokes hingga sekarang," ujarnya.

 

sumber : ANTARA
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement