Kamis 18 Aug 2022 20:24 WIB

Disdik Jabar : Lomba di Sekolah Mampu Implementasikan Ajaran Pancasila

Beberapa perlombaan diarahkan untuk membentuk rasa gotong royong

Rep: arie lukihardianti/ Red: Hiru Muhammad
Kepala Disdik Jabar Dedi Supandi saat meninjau perlombaan peringatan HUT RI ke-77 di SMKN 15 Kota Bandung, Kamis (18/8/2022).
Foto: Istimewa
Kepala Disdik Jabar Dedi Supandi saat meninjau perlombaan peringatan HUT RI ke-77 di SMKN 15 Kota Bandung, Kamis (18/8/2022).

REPUBLIKA.CO.ID,BANDUNG--Kepala Dinas Pendidikan Jawa Barat, Dedi Supandi mengapresiasi sekolah yang menggelar perlombaan dengan tema muatan lokal dalam memperingati HUT RI ke-77. 

Menurut Hal tersebut disampaikan Dedi Supandi saat meninjau perlombaan peringatan HUT RI ke-77 di SMKN 15 Kota Bandung, Kamis (18/8/2022).

Baca Juga

Menurut Dedi Supandi, pihaknya turut ambil bagian dalam perlombaan bakiak. Juga menyiapkan hadiah seperti tas, topi, dompet, dan yang lainnya untuk para peserta didik yang hapal bunyi dari Undang-Undang Dasar Tahun 1945. Hadiah juga diberikan Dedi termasuk untuk siswa dan siswi yang dapat melantunkan lagu Sunda.

Menurut Dedi, perlombaan yang kerap kali digelar pada hari kemerdekaan RI tidak melulu soal menang dan kalah, baik itu lomba bakiak, balap karung dan yang lainnya. Beberapa perlombaan, bahkan bersifat ke arah bagaimana membentuk rasa gotong royong dan kebersamaan. "Dan itu dapat mengimplementasi Pancasila dalam rangka memperkokoh wawasan kebangsaan," ujar Dedi Supandi. 

Dedi Supandi menilai wawasan kebangsaan ini mesti kian dikuatkan untuk menjadi sebuah upaya pembentukan karakter. Sehingga dia berharap, sifat-sifat kepedulian, kebersamaan, gotong royong, sikap kesatuan itu menjadi bagian dari sifat karakter budi pekerti peserta didik.  "Yang lebih penting. Karena dari berbagai perbedaan, hanya itu yang ke depannnya negara itu tetap kokoh," papar Dedi.

Saat ditanya, mengenai memberikan tantangan kepada siswa SMKN 15 Kota Bandung untuk membacakan Undang-Undang Dasar Tahun 1945, Dedi Supandi mengatakan, itu dilakukan agar membentengi dari organisasi terlarang. Sebab, bukan tidak mungkin organisasi yang dilarang oleh pemerintah kini berbanti nama dan masuk ke sekolah-sekolah.  "Selain itu, besok kan hari jadi Provinsi Jawa Barat, dalam upacara saya akan membacakan  Undang-Undang Dasar 1945," kata Dedi. 

Menurutnya, tidak hanya di SMKN 15 Kota Bandung namun sejumlah SMA, SMK maupun SLB di Jabar juga melaksanakan lomba dengan muatan lokal. "Hari ini juga saya sebenarnya diundang ke beberapa sekolah, seperti di Garut dan Tasikmalaya," katanya. 

Sementara menurut salah satu Siswi kelas XI SMKN 15 Kota Bandung Kallya Herlianti turut menerima tantangan Kadisdik Dedi Supandi untuk membacakan Undang-Undang Tahun 1945. Kendati sempat gugup, namun Siswi jurusan kuliner ini dapat 

membacakan Undang-Undang Dasar Tahun 1945 hingga selesai. "Saya awalnya gugup, bisa sih sebenarnya hapal tapi gugup jadi bacanya sedikit terbata-bata," kata Kallya. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement