Jumat 19 Aug 2022 00:35 WIB

Pendaftar MyPertamina di Kudus Didominasi Kendaraan Solar

Kendaraan berbahan bakar solar yang terdaftar sebanyak 2.300 unit kendaraan.

Membeli Pertalite dan solar bersubsidi menggunakan aplikasi MyPertamina.
Foto: Tim Infografis Republika.co.id
Membeli Pertalite dan solar bersubsidi menggunakan aplikasi MyPertamina.

REPUBLIKA.CO.ID, KUDUS -- PT Pertamina mencatat warga Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, pendaftaran identitas kendaraan melalui website MyPertamina untuk dapat membeli bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi didominasi kendaraan berbahan bakar solar.

"Hingga tanggal 13 Agustus 2022, kami mencatat ada 4.100 kendaraan yang didaftarkan oleh pemiliknya, baik kendaraan berbahan bakar pertalite maupun solar," kata Area Manager Communication, Relations, and Corporate Social Responsibility (CSR) Regional Jawa Bagian Tengah PT Pertamina Patra Niaga Brasto Galih Nugroho dihubungi dari Kudus, Kamis (18/8/2022).

Baca Juga

Dari jumlah kendaraan yang didaftarkan itu, kata dia, terbanyak kendaraan berbahan bakar solar sebanyak 2.300 unit kendaraan, sedangkan kendaraan berbahan bakar Pertalite hanya 1.800 unit. 

Dalam pendaftaran tersebut, imbuh dia, setiap orang bisa mendaftarkan kendaraan lebih dari satu unit kendaraan. Sehingga jumlah kendaraan yang didaftarkan dimungkinkan satu orang mendaftarkan lebih dari satu unit kendaraan.

Untuk kendaraan ambulans milik rumah sakit, kata Brasto, bisa didaftarkan oleh sopirnya sendiri atau oleh atasannya, karena nantinya quick response (QR) code ditempelkan di mobil yang didaftarkan. Kalaupun membutuhkan bantuan, masyarakat di Kabupaten Kudus bisa melakukan pendaftaran langsung program Solar subsidi atau Pertalite roda empat di 22 SPBU yang bisa dilihat di laman mypertamina.id.

Salah satu SPBU di Kudus yang menyiapkan petugas khusus untuk melayani masyarakat yang hendak mendaftar program Solar subsidi atau Pertalite roda empat melalui website MyPertamina, yakni SPBU Matahari, SPBU Panjang serta SPBU Dawe.

Nantinya para pendaftar setelah diverifikasi akan mendapatkan quick response (QR) code, sehingga konsumen bisa memanfaatkan setiap hendak membeli BBM bersubsidi karena nantinya ada verifikasi dari petugas SPBU bahwa dia berhak mendapatkan BBM bersubsidi.

Ketika kebijakan tersebut diterapkan dalam pembelian BBM bersubsidi, maka masyarakat yang belum mendaftar akan ada pembatasan pembelian BBM bersubsidi maksimal 20 liter per hari.

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement