Rabu 17 Aug 2022 02:53 WIB

Sri Mulyani Prediksi Penerimaan Pajak Tahun Depan Rp 2.016,9 Triliun

Prediksi ini lebih tinggi dibandingkan outlook 2022 sebesar Rp 1.924,9 triliun.

Rep: Novita Intan/ Red: Gita Amanda
Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan penerimaan pajak pada tahun depan merupakan tertinggi sepanjang sejarah Indonesia.
Foto: ANTARA/Hafidz Mubarak A
Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan penerimaan pajak pada tahun depan merupakan tertinggi sepanjang sejarah Indonesia.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah memprediksi penerimaan pajak pada APBN 2023 sebesar Rp 2.016,9 triliun. Adapun prediksi ini lebih tinggi dibandingkan outlook 2022 sebesar Rp 1.924,9 triliun.

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan penerimaan pajak pada tahun depan merupakan tertinggi sepanjang sejarah Indonesia. “Penerimaan perpajakan mencapai Rp 2.016,9 triliun, ini pertama kali di dalam sejarah Indonesia, penerimaan perpajakan menembus angka Rp 2.000 triliun,” ujarnya saat konferensi pers Nota Keuangan dan RUU APBN 2023, Selasa (16/8/2022).

Baca Juga

Sri Mulyani merinci penerimaan negara bukan pajak (PNBP) sebesar Rp 426,3 triliun pada 2023 atau lebih rendah jika dibandingkan dengan outlook 2022. Adapun PNBP yang diperkirakan lebih rendah dari outlook tahun ini sebesar Rp 510,9 triliun dipengaruhi oleh harga komoditas yang diperkirakan menurun di pasar global.

Dari sisi lain, pemerintah menetapkan belanja negara sebesar Rp 3.041,7 triliun pada RAPBN 2023 atau lebih rendah dari outlook tahun ini sebesar Rp 3.169,1 triliun. Jika dirincikan, belanja pemerintah pusat ditargetkan sebesar Rp 2.230,0 triliun, terdiri atas belanja kementerian dan lembaga (K/L) sebesar Rp 993,2 triliun dan belanja non-K/L sebesar Rp 1.236,9 triliun.

 

Selain itu, transfer ke daerah pada 2023 ditetapkan sebesar Rp 811,7 triliun atau meningkat jika dibandingkan dengan outlook pada tahun ini sebesar Rp 799,1 triliun.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement