Selasa 16 Aug 2022 22:37 WIB

Tingkatkan Ketahanan Pangan, IPB Gandeng  PT Food Station Tjipinang Jaya

Persoalan pangan merupakan hal yang kritis, apalagi soal beras.

IPB University meneken kerja sama dengan salah satu Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) DKI Jakarta, yakni PT Food Station Tjipinang Jaya, Sabtu (13/8/2022).
Foto: Dok IPB University
IPB University meneken kerja sama dengan salah satu Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) DKI Jakarta, yakni PT Food Station Tjipinang Jaya, Sabtu (13/8/2022).

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- IPB University melakukan kerja sama dengan salah satu Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) DKI Jakarta, yakni PT Food Station Tjipinang Jaya demi meningkatkan ketahanan pangan. Kerja sama tersebut dilakukan dengan penandatanganan nota kesepahaman bersama melalui Memorandum of Understanding (MoU) pada Sabtu  (13/8/2022).

MoU tersebut berisi mengenai kerja sama di bidang pendidikan, penelitian, pengabdian masyarakat dan penerapan inovasi. Penandatangan MoU dilakukan oleh Prof Arif Satria, rektor IPB University bersama Pamrihadi Wiraryo selaku direktur utama PT Food Station Tjipinang Jaya.

Prof Arif Satria dalam sambutannya mengatakan, persoalan pangan merupakan hal yang kritis, apalagi soal beras. Permasalahan yang sedang dihadapi saat ini adalah bagaimana mengedukasi konsumen dan investasi pengembangan produk skala ekonomi.

“Begitu produk lokal dikembangkan maka ekonomi akan tumbuh dan industri akan berkembang dibandingkan selalu bergantung kepada produk impor. Dengan adanya kerja  sama ini, diharapkan pola pengembangan inovasi bisa terus dijalankan dengan baik dan bisa menyelesaikan permasalahan pangan di Indonesia,” ujarnya dalam rilis yang diterima Republika.co.id, Senin (15/8/2022).

Direktur Utama Food Station PT Tjipinang Jaya, Pamrihadi Wiraryo mengatakan bahwa pihaknya saat ini bukan hanya bergerak di hilir tapi sudah sampai di hulu. Food Station kini telah melakukan kontrak farming sekitar 8.200 hektar.

“Tahun ini kita akan melakukan on farming atau budidaya sendiri. Karena peran Food Station  selain meninjau ketersediaan pangan,  juga harus dapat mengendalikan inflasi,” ucap Pamrihadi.

Thomas selaku perwakilan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta yang turut hadir memberikan sambutan merasa bahwa perjanjian kerja sama ini adalah hal yang tepat dan perlu dilakukan. Ia berharap, berangkat dari hal kecil seperti ini, dapat menciptakan kemandirian pangan nasional.

“Ini adalah momentum yang luar biasa untuk memulai kemandirian pangan di Indonesia. Oleh karena itu harapannya, kerjasama tidak hanya berhenti disini tetapi dapat berkesinambungan secara terus menerus,” tutupnya.

Kerja  sama dengan PT Food Station Tjipinang Jaya turut dilakukan dengan Fakultas Ekologi Manusia (Fema) IPB University mengenai penyusunan studi kelayakan dan rekomendasi substitusi produk pangan murah bersubsidi bagi masyarakat tertentu.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement