Senin 15 Aug 2022 18:57 WIB

ID Food Bakal Perluas Kebun Tebu demi Pembukaan Pabrik Gula Subang 2024

Semula pembukaan PG Subang ditargetikan pada 2023.

Rep: Dedy Darmawan Nasution/ Red: Fuji Pratiwi
PT Pupuk Indonesia bersama ID Food melakukan panen raya perdana tebu dalam program Makmur di Kabupaten Subang, Jawa Barat, Senin (16/8/2022). Peningkatan produktivitas tercatat mencapai 72 persen setelah petani mendapatkan pendampingan intensif.
Foto: Republika/Dedy Darmawan
PT Pupuk Indonesia bersama ID Food melakukan panen raya perdana tebu dalam program Makmur di Kabupaten Subang, Jawa Barat, Senin (16/8/2022). Peningkatan produktivitas tercatat mencapai 72 persen setelah petani mendapatkan pendampingan intensif.

REPUBLIKA.CO.ID, SUBANG -- Holding BUMN Pangan, ID Food menargetkan pembukaan pabrik gula (PG) Subang pada 2024 mendatang. PG Subang merupakan pabrik gula lama yang telah sejak lama berhenti beroperasi. 

Direktur Utama ID Food, Frans Marganda Tambunan, mengatakan, semula pembukaan PG Subang ditargetikan pada 2023. Namun, karena sejumlah kendala, rencana pembukaan diperkirakan mundur setahun. 

Baca Juga

Kendala tersebut salah satunya karena masih kurangnya area perkebunan tebu yang dapat menyuplai bahan baku bagi pabrik. "Kapasitas pabrik sebesar 4.000 tc (ton cane per day) bahkan bisa naik hingga 6.000 tcd. Namun kita masih butuh perluasan lahan," kata Frans di Subang, Jawa Barat, Senin (15/8/2022). 

Ia menjelaskan, dengan kapasitas pabrik 4.000 tcd dibutuhkan lahan tebu setidaknya 6.000 ha. Namun, lahan yang tersedia saat ini baru sekitar 3.300 ha. 

Untuk menutupi kekurangan lahan itu, perseroan berencana menjalin kerja sama dengan Perhutani dan PTPN yang juga memiliki lahan di Subang. Lahan kerja sama itu dapat dikelola langsung oleh petani setempat. 

"Jadi kekurangan lahan ini bisa dipenuhi dalam waktu 2 tahun," kata Frans. 

Adapun soal kebutuhan investasi, pihaknya tak menjelaskan rinci. Namun, menurut Frans, lantaran hanya dibutuhkan revitalisasi pabrik, kebutuhan dana tidak besar.

"Reaktivasi pabrik tidak perlu investasi besar. Hanya tinggal menunggu keterseduaan bahan baku (tebu. Tapi, kalau membangun pabrik baru dengan kapasitas 4.000 tcd, kajian awal butuh Rp 1 trliiun sampai Rp 1,5 triliun," ujarnya. 

Ia menjelaskan, pembukaan kembali pabrik itu ditujukan untuk mendukung target swasembada gula tebu pada tahun 2025. Pemerintah menargetkan produksi gula nasional naik mencapai 3,2 juta ton dari produksi saat ini sekitar 2,5 juta ton. 

"Saat ini kita ada dua pabrik, dengan realisasi produksi tahun lalu 253 ribu ton. Nanti (2025) kita targetkan produksi 450 ribu ton. Jadi kenaikan produksi 60-70 persen," ujar dia.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement