Ahad 14 Aug 2022 21:32 WIB

2022, Tingkat Kunjungan ke Mal di Tangerang Raya Ditargetkan 80 Persen

Dengan target tersebut, diharapkan UMKM di mal bisa tumbuh kembali

Rep: eva rianti/ Red: Hiru Muhammad
Sejumlah pengunjung bermain di wahana snow playground di Summarecon Mall Serpong, Tangerang, Banten, Ahad (19/6/2022). Arena bermain salju yang dibuka hingga 31 Juli 2022 tersebut menjadi wisata alternatif bagi warga saat libur akhir pekan.
Foto: ANTARA/Fauzan
Sejumlah pengunjung bermain di wahana snow playground di Summarecon Mall Serpong, Tangerang, Banten, Ahad (19/6/2022). Arena bermain salju yang dibuka hingga 31 Juli 2022 tersebut menjadi wisata alternatif bagi warga saat libur akhir pekan.

REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG--Tingkat kunjungan di pusat perbelanjaan atau mal di Tangerang Raya, Banten terus bergerak menggeliat, sejalan dengan kondisi pulihnya aktivitas masyarakat setelah melewati masa pandemi dua tahun terakhir. Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI) Provinsi Banten menargetkan tingkat kunjungan mal pada tahun ini mencapai hingga 80 persen. 

Ketua APPBI Provinsi Banten Alexander Bambang mengatakan, pihaknya menargetkan tingkat kunjungan mal pada tahun ini bergerak di angka 80 persen, mengingat sejumlah aturan pelonggaran yang ditetapkan oleh pemerintah. Dengan targetan tersebut, pertumbuhan perekonomian ritel dan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di mal diharapkan bisa kembali menggeliat seperti sebelum pandemi Covid-19. 

Baca Juga

"Banten (termasuk Tangerang Raya) tingkat pengunjungnya kurang lebih 30 persen selama pandemi. Semenjak pandemi 2020 dan 2021 ini kan traffic-nya turun luar biasa, sekarang (2022) kami menargetkan ada peningkatan 80 persen pengunjung, selaras dengan target APPBI pusat," ujar Alexander di Kabupaten Tangerang, baru-baru ini. 

Alexander menyebut peningkatan itu sudah kentara terlihat di beberapa mal, misalnya Tangcity Mal Tangerang. "Contoh dari pengunjung di Tangcity Mal, sempat turun sudah di bawah 50 persen, namun semenjak kembali 2022 meningkat lagi menuju angka 70 persen hingga 80 persen. Harapan kami jumlah pengunjung tumbuh terus melebihi sebelum pandemi," tuturnya. 

Dia mengaku optimistis dengan target peningkatan angka pengunjung tersebut. Sejumlah kegiatan yang mengundang pengunjung pun dilakukan, seperti yang terbaru yakni Indonesia Shopping Festival (ISF), berlangsung pada 11 Agustus-21 Agustus 2022 di berbagai mal. 

Gelaran dalam rangka Hari Kemerdekaan Indonesia ke-77 dengan berbagai potongan harga itu menargetkan jumlah transaksi sebanyak Rp50 triliun secara keseluruhan di enam daerah di Indonesia. Di Banten sendiri, kata Alexander menargetkan setidaknya dapat meraup nilai transaksi Rp5 triliun dari gelaran tersebut.

Terpisah, Asisten Bidang Perekonomian dan Pembangunan Setda Kabupaten Tangerang Yusuf Herawan menuturkan, Pemerintah Kabupaten Tangerang dipastikan terus mendukung usaha di pusat perbelanjaan. Terutama dukungan untuk para ritel dan UMKM yang aktif dalam kegiatan yang mengundang lebih banyak pengunjung, diantaranya ISF yang merupakan gelaran pertama setelah pandemi Covid-19. 

"Tentunya dari Pemerintah Daerah dipastikan terutama di sektor UMKM memang sangat strategis, dengan adanya ISF ini tentunya mendongkrak perekonomian kita yang sudah dua tahun terpuruk. Sekarang mulai bangkit," kata Yusuf. 

Menurut catatannya, ada sebanyak 11 pusat perbelanjaan atau mal di Kabupaten Tangerang dari total sebanyak 27 mal yang ada di Banten. Saat ini belasan mal tersebut berangsur membaik. 

"Traffic mal di Kabupaten Tangerang kembali lagi di atas 70 persen, walau belum merata tapi hampir semua (11 mal di Kabupaten Tangerang) sudah di atas 50 persen. Summarecon Mal Serpong misalnya di angka 70 persen traffic-nya," ujarnya.

Menurut pengamatannya, memang peningkatan itu terjadi seiring dengan melonggarnya aktivitas masyarakat. "Kelihatan ada peningkatan itu sejak Idul Fitri (2022) ya. Seiring dengan penurunan PPKM level 1, itu sangat berpengaruh sekali. Sekarang menggeliat," katanya. 

Kendati kembali kondisi geliat ekonomi di mal, Yusuf tak menampik adanya tantangan ekonomi yang cukup berat pada tahun ini. Yakni pengaruh dari krisis global yang sewaktu-waktu bisa memengaruhi Kabupaten Tangerang sebagai salah satu wilayah penyangga Ibu Kota.  "Pengaruh global memang sangat berpengaruh, berdampak pada semua. Kita tetap support (pihak-pihak stakeholder, termasuk APPBI)," kata dia. 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement