Jumat 12 Aug 2022 03:51 WIB

Diikuti Warga dari Lima Kecamatan, Program Pe-Ri di Indramayu Makin Meluas

Pelatihan wirausaha bagi purna PMI adalah salah satu upaya menyukses program Pe-Ri

Rep: lilis sri handayani/ Red: Hiru Muhammad
Bupati Indramayu, Nina Agustina, saat membuka kegiatan pelatihan program Pe-Ri
Foto: dok diskominfo kabupaten Indramayu
Bupati Indramayu, Nina Agustina, saat membuka kegiatan pelatihan program Pe-Ri

REPUBLIKA.CO.ID, INDRAMAYU – Program Perempuan Berdikari (Pe-Ri) bagi perempuan purna pekerja migran Indonesia (PMI) terus dilakukan  Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kabupaten Indramayu. Kali ini, kegiatan Pe-Ri diikuti  masyarakat dari lima kecamatan di Kabupaten Indramayu.

Dalam program tersebut, para peserta diberikan pelatihan kewirausahaan. Mereka datang dari Kecamatan Haurgeulis, Kecamatan Anjatan, Kecamatan Patrol, Kecamatan Sukra, dan Kecamatan Gantar. Kegiatan diadakan di Desa Sumbermulya, Kecamatan Haurgeulis, Kabupaten Indramayu.

Baca Juga

Bupati Indramayu, Nina Agustina, membuka secara langsung kegiatan pelatihan itu. Dia mengatakan, pelatihan kewirausahaan bagi purna PMI itu merupakan salah satu upaya dalam menyukseskan program Pe-Ri.

Nina menjelaskan, Pe-Ri adalah sebuah program pemberdayaan ekonomi yang diberikan kepada perempuan purna PMI asal indramayu dalam bentuk pelatihan kewirausahaan, Tak hanya itu, peserta pelatihan juga diberikan pendampingan dan fasilitasi akses permodalan melalui perbankan yaitu dari Bank Jabar dan Banten (bjb) Cabang Indramayu dan Bank Perkreditan Rakyat (BPR) Karya Remaja Indramayu.

‘’Indramayu merupakan daerah kantong PMI di Jawa Barat bahkan nasional sehingga akan menambah jumlah purna PMI setiap tahunnya. Karenanya, hal itu harus diimbangi dengan pelatihan kewirausahaan agar para purna PMI mampu berdikari melalui pemberdayaan ekonomi,’’ kata Nina, Kamis (11/8).

Nina berharap, melalui upaya itu, diharapkan kesejahteraan masyarakat bisa terwujud. Meski dia juga mengakui, pemerintah daerah tidak bisa berjalan sendiri sehingga diharapkan adanya peran dari investor.

Nina menyatakan, akan mempermudah proses perizinan bagi investor yang akan mendirikan perusahaan di Kabupaten Indramayu. Namun umpan baliknya, pengusaha diharapkan jujur dengan dibuktikan melalui pemberian CSR untuk kesejahteraan masyarakat.

Nina juga berharap, tidak selamanya perempuan Indramayu harus bekerja di luar negeri. Ketika sudah mendapat penghasilan yang cukup, sebaiknya dikelola secara mandiri di negeri sendiri.

‘’Pemerintah hadir melalui program Pe-Ri. Semoga program ini mampu menjadi jembatan para purna PMI menuju kehidupan yang mandiri,’’ tutur Nina.

Program Pe-Ri menyasar 317 desa/kelurahan se-Kabupaten Indramayu, yang tertuang pada RPJMD tahun 2021/2026. Untuk satu paket pelatihan kewirausahaan, terdiri dari 20 orang peserta dari masing-masing desa. Diharapkan dalam lima tahun, akan tercapai 6.340 wirausahawan baru dari para perempuan purna PMI.

Sementara itu, Kepala Disnaker Kabupaten Indramayu, Erpin Marpinda menambahkan,  program Pe-Ri di lima desa di lima kecamatan itu melibatkan 20 peserta setiap desanya.

‘’Masing-masing desa mengikutsertakan 20 peserta. Pelatihan diberikan selama dua hari dan diberikan bantuan stimulant, yang akan dikerjasamakan dengan bank bjb supaya perempuan purna PMI bisa mandiri,’’ tandas Erpin. N lilis sri handayani

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement