Jumat 12 Aug 2022 23:33 WIB

Hindari Malware, Jangan Klik E-mail pada Spam!

Hati-hati dengan Malicious Software (Malwer)! Perangkat lunak ini bisa digunakan untuk mencuri informasi pribadi seseorang atau uang.

Rep: wartaekonomi.co.id/ Red: wartaekonomi.co.id
Ilustrasi serangan siber (F5 Labs)
Ilustrasi serangan siber (F5 Labs)

Potensi buruk dunia digital terus bermunculan mengimbangi dampak positif. Setiap individu tetap harus waspada agar sisi kejahatan teredam sehingga diperlukan pemahaman teknologi terkait keamanan digital.

Malicious Software (Malwer) merupakan salah satu bagian sisi gelap teknologi. Perangkat lunak ini dirancang untuk mengontrol perangkat secara diam-diam, bisa mencuri informasi pribadi seseorang atau uang dari pemilik perangkat.

Baca Juga: Perkuat dan Siapkan Diri, Sambut Masa Depan di Era Digital

"Malware penting dipahami karena bila sudah menganggu bisa berbahaya," kata Founder-Komisaris Lenere Business Suite, Eko Prasetyo, saat webinar Makin Cakap Digital 2022 untuk kelompok masyarakat di wilayah Kabupaten Jombang, Jawa Timur, pada Selasa (9/8/2022), dikutip dari siaran pers yang diterima di Jakarta.

Sekarang ini malware banyak masuk melalui media sosial, aplikasi percakapan, dan e-mail. Namun, beberapa aplikasi seperti Google Mail menyediakan fitur penyaringan sehingga setiap e-mail yang dicurigai langsung masuk Spam. Selain itu, banyak juga dipasang di website tidak jelas. Biasanya website yang berhubungan dengan kejahatan digital, seperti penyedia aplikasi bajakan.

"Itu bisa dipelajari, tapi jangan diklik. Biasanya ada attachment. Biasanya itu terjangkit malware. Kalau kita tidak sadar klik dan membuka, itu bakal langsung masuk," kata Eko.

Pengguna internet di Indonesia pada tahun 2021 mengalami peningkatan, We Are Social mencatat kini pengguna internet di Indonesia mencapai 202,6 juta pengguna dengan 170 juta penggunanya menggunakan media sosial. Dapat dikatakan, pengguna internet mencapai 61.8% dari total populasi Indonesia.

Sebagai respons untuk menanggapi perkembangan TIK ini, Kementerian Komunikasi dan Informatika RI bersama Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) Siberkreasi melakukan kolaborasi dan mencanangkan program Indonesia Makin Cakap Digital. Program ini didasarkan pada empat pilar utama literasi digital: Kemampuan Digital, Etika Digital, Budaya Digital, dan Keamanan Digital. Melalui program ini, 50 juta masyarakat ditargetkan akan mendapat literasi digital pada tahun 2024.

Baca Juga: Hindari Posting Hal Ini, Demi Aman di Internet dan Media Sosial!

Webinar #MakinCakapDigital 2022 untuk kelompok masyarakat di wilayah Kabupaten Jombang, Jawa Timur merupakan bagian dari sosialisasi Gerakan Nasional Literasi Digital yang diselenggarakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika bekerja sama dengan Siber Kreasi. Kali ini hadir pembicara-pembicara yang ahli di bidangnya untuk berbagi terkait budaya digital, antara lain Founder-Komisaris Lenere Business Suite, Eko Prasetyo; Kabid Litbang RTIK Kab. Blitar, Rohmad Ardianto; Ketua RTIK Tulungagung, Pegiat Berdesa, Praktisi Pendidikan Kabupaten Tulungagung, Lilik Yulianah, M.Pd.

Untuk informasi lebih lanjut mengenai program Makin Cakap Digital 2022 hubungi info.literasidigital.id dan cari tahu lewat akun media sosial Siberkreasi, bisa klik ke Instagram @siberkreasi dan @literasidigitalkominfo.

Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan Warta Ekonomi. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab Warta Ekonomi.
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement