Polisi Puisi dan Puisi Lainnya
Sastra | Thursday, 11 Aug 2022, 10:09 WIBLampu Tidur
Ilmuwan meneguk segelas kopi demi teori
disangkanya semua teori bisa mengatasi
nyatanya tak ada satu pun orang yang perduli
salah kamarnya, terjebak dan terusir
korek api meledakkan kompor gas
sama-sama dari gas tapi saling serang
manusia meledak populernya
sama-sama dari tanah tapi saling serang
apa aku harus jadi lampu tidur saja
yang tak pernah bertanya
kapan malam
dan kapan pagi
aku ingin tidur di atas bukit
naik sedikit
tergelincir sangat sakit
harusnya, ada lampu tidur di bukit
(Malang, 2022)
Berita Campur Puisi
Jokpin bilang,
setiap rejeki harus dirayakan dengan secangkir kopi
tapi kubilang
berita campur puisi bisa lebih syukur dibanding kopi
(Malang, 2022)
Polisi Puisi
tidur!!!
kau harus tidur
malam sudah datang
badanmu sudah tumbang
bangun!!!
bangun, pak!!!
sudah waktunya kau bertugas
sebelum kertasmu dicuri wartawan
bahaya, kalau surat tidur datang padamu
kau bisa tak berdaya dilindas kendaraan orang-orang miskin
yang suka berkendara sambil main-main
dan ditegur karena anak kecil yang juga main-main
kau awasi sekitar
kau pelototi pedagang pasar
agar kau raya dengan segala
ucap pedagang yang penuh curiga
alam raya mencolek senja
kaki buk lurah berdarah-darah
karena harus menananggung derita
dari malu yang dibuat suaminya
di mana petugas yang bertugas ini?
puisi butuh polisi
oh, polisi puisi, cepat!
korupsi dan puisi akan terus merajalela
(Malang, 2022)
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.