Rabu 10 Aug 2022 23:49 WIB

PLN NTB Antisipasi Pertumbuhan Permintaan Listrik

PLN operasikan dua ULTG Lombok Barat dan Timur untuk jaga permintaan listrik

Pekerja melakukan pemeliharaan transmisi jaringan kabel Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) 150 kV di Desa Kuta, Kecamatan Pujut, Lombok Tengah, NTB, Senin (13/6/2022).PLN Unit Induk Pembangunan Nusa Tenggara telah menyelesaikan pembangunan Looping sistem tegangan tinggi 150 kilo Volt (kV) kelistrikan Lombok dengan nilai investasi lebih dari 1,7 Triliun yang terbentang mengitari Pulau Lombok sepanjang 522 kilo meter sirkuit (kms).
Foto: ANTARA/Ahmad Subaidi
Pekerja melakukan pemeliharaan transmisi jaringan kabel Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) 150 kV di Desa Kuta, Kecamatan Pujut, Lombok Tengah, NTB, Senin (13/6/2022).PLN Unit Induk Pembangunan Nusa Tenggara telah menyelesaikan pembangunan Looping sistem tegangan tinggi 150 kilo Volt (kV) kelistrikan Lombok dengan nilai investasi lebih dari 1,7 Triliun yang terbentang mengitari Pulau Lombok sepanjang 522 kilo meter sirkuit (kms).

REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- PT PLN (Persero) Unit Induk Wilayah Nusa Tenggara Barat mengantisipasi pertumbuhan permintaan listrik seiring membaiknya geliat ekonomi dan meningkatnya kebutuhan masyarakat di NTB dari tahun ke tahun.

General Manager PLN Unit Induk Wilayah NTB Sudjarwo, di Mataram, Rabu, mengatakan salah satu antisipasi yang dilakukan adalah dengan mengoperasikan dua Unit Layanan Transmisi dan Gardu Induk (ULTG) Lombok Barat, dan Lombok Timur.

"Dengan terbentuknya dua ULTG tersebut, tentunya akan menjaga ketersediaan dan kontinuitas sistem transmisi serta kualitas jaringan sistem tenaga listrik yang baik," katanya.

Ia mengatakan pembentukan ULTG Lombok Barat dan ULTG Lombok Timur juga diharapkan dapat meningkatkan efektifitas tata kelola penyaluran di Sistem Lombok, dan juga mengoptimalkan kegiatan pengoperasian dan pemeliharaan sistem transmisi 150 kilo Volt (kV).

ULTG Lombok Timur dan ULTG Lombok Barat akan mengelola 13 gardu induk (GI), terdiri atas lima GI untuk ULTG Lombok Timur, yaitu GI Paokmotong, GI Pringgabaya, GI Sambelia, GI Tanjung dan GI Bayan. Sedangkan delapan GI untuk ULTG Lombok Barat, yaitu GI Jeranjang, GI Ampenan, GIS Peaker, GI Mantang, GI Sengkol, GI Kuta, GI Switching, dan GI Mataram.

Sudjarwo menambahkan untuk aset jaringan transmisi, terdapat lima saluran udara tegangan tinggi (SUTT) untuk ULTG Lombok Timur, yaitu SUTT Sengkol-Paokmotong, Paokmotong-Pringgabaya, Pringgabaya-Sambelia, Sambelia-Bayan, dan Bayan-Tanjung.

Selain itu, delapan SUTT untuk ULTG Lombok Barat, yaitu SUTT Jeranjang-Ampenan, Jeranjang-Mantang-Sengkol, Ampenan-GIS Peaker, GIS Peaker-Switching, Switching-Mataram, Switching-Tanjung, dan Sengkol-Kuta.

"Tak hanya kualitas, dengan dua unit baru tersebut akan mempercepat waktu pemulihan apabila terjadi gangguan. Kualitas pelayanan listrik akan menjadi semakin andal," ujarnya.

Saat ini, kata dia, Sistem Kelistrikan Lombok telah terhubung melalui jaringan SUTT 150 kV yang membentang dari Mataram di sisi barat hingga Sambelia di sisi timur.

Untuk total GI yang telah beroperasi adalah sebanyak 13 unit dengan total kapasitas 830 mega volt ampere dengan panjang total SUTT mencapai 542,07 kilometer sircuit dan energi yang disalurkan sebesar 2.066 giga watt hours, yang melayani sebanyak 1.5 juta pelanggan yang tersebar di Pulau Lombok.

"Kami berharap, semoga dengan segala ikhtiar yang telah kami lakukan, kualitas listrik akan semakin andal dan juga efisien," kata Sudjarwo.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement