Kasus DBD Melonjak, Gus Muhaimin: Warning untuk Pemerintah dan Kita Semua

Pemerintah diminta pasang badan menyikapi melonjaknya kasus DBD akhir-akhir ini

Rabu , 10 Aug 2022, 14:10 WIB
Wakil Ketua DPR Muhaimin Iskandar mendorong pemerintah untuk mengoptimalkan pelayanan rumah sakit dan fasilitas kesehatan.
Foto: DPR
Wakil Ketua DPR Muhaimin Iskandar mendorong pemerintah untuk mengoptimalkan pelayanan rumah sakit dan fasilitas kesehatan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Wakil Ketua DPR RI bidang Korkesra Abdul Muhaimin Iskandar (Gus Muhaimin) mendorong pemerintah untuk mengoptimalkan pelayanan rumah sakit dan fasilitas kesehatan (faskes) di tengah tingginya kasus demam berdarah dengue (DBD) dalam beberapa pekan terakhir.

"Saya dapat laporan kasus DBD minggu-minggu ini naik. Karena itu saya minta pemerintah mengoptimalkan pelayanan kesehatan, terutama di daerah-daerah yang mengalami kasus DBD tinggi," kata Gus Muhaimin di Jakarta, Selasa (9/8/2022).

Baca Juga

Data Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kementerian Kesehatan menunjukkan kasus DBD sampai pekan ke-30 tahun ini tercatat 68.903 kasus di 456 kabupaten/kota di 34 provinsi, dengan 640 kasus kematian. Pada pekan lalu, terjadi penambahan 1.311 kasus dan ada 13 kematian dalam seminggu.

Sebab itu Gus Muhaimin menegaskan perlunya pemerintah pasang badan akan tingginya kasus tersebut. Terutama terkait pelayanan untuk tes DBD, kesiapan tenaga medis, maupun kebutuhan obat-obatan DBD yang memadai. "Ini warning untuk pemerintah dan kita semua. DBD jangan diabaikan, apalagi ada kemiripan gejala awal pada pasien DBD dengan pasien Covid-19, jari saya kira perlu pendeteksian dini yang lebih cepat dan akurat," tegas Gus Muhaimin.

Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini juga mendorong Kemenkes serta Dinas Kesehatan untuk gencar melakukan upaya pencegahan penularan serta pengendalian peningkatan kasus DBD. Salah satunya dengan menggalakkan kembali kegiatan bersih-bersih dan melakukan penyemprotan (fogging) secara berkala, khususnya di wilayah-wilayah permukiman padat penduduk.

Ia juga mendorong pemerintah gencar mengampanyekan pola hidup sehat di tengah masyarakat. Misalnya melalui gerakan 3M yaitu menguras tempat penampungan air, menutup tempat penampungan air, dan mengubur benda yang bisa menampung air. "Sosialisasi hidup sehat juga penting dilakukan secara masif. Pemerintah perlu gencar kampanye pengendalian DBD bagi masyarakat di kediaman masing-masing," terang Gus Muhaimin.

Di sisi lain, ia mengingatkan masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap infeksi penularan virus DBD dengan menjaga kebersihan diri dan lingkungan serta meningkatkan imun tubuh. "Pemerintah saja tentu saja belum cukup, perlu ada kesadaran dari masyarakat untuk mencegah DBD paling tidak di lingkungan terdekat. Imun kita harus baik agar tercegah dari DBD, dan kalau ada gejala terinfeksi DBD jangan dibiarkan, segera diperiksakan," tukasnya.