Senin 08 Aug 2022 22:14 WIB

Airlangga Dukung Produksi Kendaraan Listrik Berbasis Baterai

Diharapkan masyarakat bisa menggunakan kendaraan listrik yang harganya terjangkau.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mendukung produksi kendaraan bermotor listrik berbasis baterai untuk akselerasi net zero emission dengan meresmikan produksi perdana Wuling Air EV buatan Indonesia.
Foto: istimewa
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mendukung produksi kendaraan bermotor listrik berbasis baterai untuk akselerasi net zero emission dengan meresmikan produksi perdana Wuling Air EV buatan Indonesia.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mendukung produksi kendaraan bermotor listrik berbasis baterai untuk akselerasi net zero emission dengan meresmikan produksi perdana Wuling Air EV buatan Indonesia.

"Diharapkan masyarakat Indonesia bisa menggunakan kendaraan listrik yang harganya terjangkau. Adanya mobil EV ini diharapkan dapat menciptakan net zero emission dan dengan semakin banyak kota-kota yang menggunakan EV, tingkat pencemaran lingkungannya semakin menurun," kata Airlangga dalam keterangan resmi yang diterima di Jakarta, Senin (8/8/2022).

Baca Juga

Airlangga yang berkunjung langsung ke PT SAIC General Motors Wuling (SGMW) Motor Indonesia Cikarang, Jawa Barat, itu juga berkesempatan untuk meninjau general assembly pabrik Wuling untuk melihat proses pembuatan mobil-mobil produksi Wuling serta kemudian melakukan test drive mengendarai mobil Wuling Air EV.

Berdasarkan data Bloomberg, potensi permintaan Electric Vehicle (EV) di dunia diperkirakan akan terus meningkat dan mencapai sekitar 55 juta unit EV hingga tahun 2040. Untuk menangkap peluang tersebut sekaligus mendukung agenda Conference of Parties tentang Perubahan Iklim (COP21), Indonesia telah menerbitkan Perpres Nomor 55 Tahun 2019 tentang Percepatan Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KBL-BB)/BEV untuk Transportasi Jalan serta mempercepat pembangunan infrastruktur energi baru terbarukan dan pengembangan ekosistem industri KBL-BB melalui Peta Jalan Industri Otomotif Nasional dan Peta Jalan Pengembangan Industri KBL-BB.

"Industri alat angkutan merupakan salah satu industri yang tumbuh cepat dan hingga Q2-2022 industri alat angkutan mampu meneruskan tren pemulihan dan tumbuh 7,35 persen dengan share terhadap PDB yaitu 1,36 persen," ucap Airlangga.

Lebih lanjut Airlangga menuturkan, pemerintah memandang optimis bahwa sektor industri akan mampu terus tumbuh. Purchasing Manager Index (PMI) Manufaktur Indonesia kembali mengalami ekspansi ke level 51,3 pada Juli 2022 atau meneruskan tren ekspansif 11 bulan berturut-turut. Survei Kegiatan Dunia Usaha yang dilakukan oleh Bank Indonesia juga menunjukkan bahwa sektor Industri Pengolahan pada Q3-2022 diperkirakan masih akan mampu meneruskan pertumbuhan kembali.

"Saya berharap PT SGMW yang baru sekitar 7 tahun berdiri di Indonesia, bisa menjadi leading EV producer di seluruh Indonesia. Dengan investasi sebesar 1 miliar dolar AS, 10.000 karyawan, dan luas area sebesar 60 hektar, ini juga menjadi salah satu basis ekspor otomotif Indonesia," tuturnya.

Adapun Produk Wuling Air EV yang diluncurkan perdana pada kesempatan tersebut merupakan peluncuran KBL-BB terbaru yang dikembangkan oleh Wuling. Produk tersebut juga telah dikonfirmasi sebagai kendaraan resmi untuk KTT G20 di Bali mendatang.

 

 

sumber : ANTARA
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement