Senin 08 Aug 2022 20:22 WIB

Tren Positif Pertumbuhan Ekonomi Tangsel, Pemkot Lakukan Intervensi Kebijakan

Positifnya pertumbuhan ekonomi di Tangsel akibat dari sektor perdagangan dan jasa

Rep: eva rianti/ Red: Hiru Muhammad
 Pertumbuhan ekonomi di Kota Tangerang Selatan (Tangsel) tercatat bergerak pada tren yang positif, namun ancaman terjadinya perkembangan yang negatif akibat krisis global bisa terjadi.    Tampak wajah baru Stasiun Pondok Ranji di Kota Tangerang Selatan (Tangsel), Provinsi Banten. (ilustrasi)
Foto: Republika/Eva Rianti
Pertumbuhan ekonomi di Kota Tangerang Selatan (Tangsel) tercatat bergerak pada tren yang positif, namun ancaman terjadinya perkembangan yang negatif akibat krisis global bisa terjadi. Tampak wajah baru Stasiun Pondok Ranji di Kota Tangerang Selatan (Tangsel), Provinsi Banten. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG SELATAN -- Pertumbuhan ekonomi di Kota Tangerang Selatan (Tangsel) tercatat bergerak pada tren yang positif, namun ancaman terjadinya perkembangan yang negatif akibat krisis global bisa terjadi. Pemerintah Kota Tangsel menyampaikan melakukan intervensi kebijakan untuk mempertahankan tren pertumbuhan ekonomi yang positif. 

Data Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Tangsel mencatat, berdasarkan data pertumbuhan ekonomi tahunan, angka pertumbuhan ekonomi Tangsel pada 2021 sebesar 4,77 persen. Angka tersebut mengalami peningkatan dibandingkan tahun sebelumnya di angka -1,02 persen. 

Baca Juga

"(Trennya) positif ya. Sebelumnya (2020) sempat minus, lalu 2021 di angka 4,77 persen. Namun, sekarang (2022) belum bisa memastikan juga ya (diprediksi bergerak pada tren positif atau negatif)," kata Kepala Badan Pusat Statistik Kota Tangsel Dadang Ahdiyat saat dihubungi, Senin (8/8/2022). 

Menurut penuturan Dadang, sektor yang memengaruhi positifnya pertumbuhan ekonomi di Tangsel yakni sektor perdagangan dan jasa. Perkembangan sektor tersebut seiring dengan pulihnya kegiatan ekonomi dan aktivitas sosial masyarakat seiring dengan melandainya kasus Covid-19. 

Kendati mengalami tren positif, ada gambaran tantangan yang cukup besar pada tahun ini lantaran masalah krisis global yang bisa memengaruhi perkembangan ekonomi di Tangsel sebagai wilayah penyangga Ibu Kota. 

"Saya belum bisa memastikan (memprediksi) pertumbuhan ekonomi (tahun ini) soalnya kondisi ekonomi dipengaruhi global. 5 persen saja saya masih (kurang yakin) karena kondisi ketidakpastian," terangnya. 

Menanggapi adanya tren positif ekonomi Tangsel, Sekretaris Daerah Kota Tangsel Bambang Noertjahjo mengaku bungah. Dia menyebut Pemkot Tangsel akan terus menggenjot pertumbuhan ekonomi bergerak pada tren positif. 

"Ini yang perlu kita syukuri, Tangsel termasuk yang on the track recovery-nya cepat. Meskipun kita bicara barameter tingkat pengangguran, tingkat kemiskinan ekstrem ini muncul juga. Nah, melalui intervensi kebijakan yang kita miliki, kita bertujuan untuk laju pertumbuhan ekonomi yang bagus untuk kita dorong memperbaiki untuk menurunkan tingkat kemiskinan dan pengangguran," tutur Bambang. 

Di samping itu, Bambang tak menampik adanya tantangan kondisi krisis ekonomi global yang dapat memengaruhi wilayahnya. Dia menyebut, Tangsel sebagai wilayah penyangga Ibu Kota bagaimanapun harus memiliki kebijakan yang selaras dengan Jakarta. 

"Kita sangat konsisten untuk menjaga (tren positif pertumbuhan ekonomi), nih yang paling susah adalah efek-efek turunan dari ekonomi global. Kita jangan lupa, kita bagian terdekat dari Jakarta, itu biasanya akan sangat terpengaruh oleh kondisi itu," kata dia. 

Bambang optimistis pada tren positif pertumbuhan ekonomi di Tangsel. Pasalnya, Tangsel memiliki potensi yang dapat dikembangkan untuk dapat menjaga pertumbuhan ekonomi. "Kita kaya akan sumber energi sehingga ini menjadi penguat kita tidak terkena langsung dampak ekonomi global. Pada dasarnya memang kita akan terus konsisten dengan program yang kita sudah sepakati dan kita sudah rancang mudah-mudahan program ini bisa menjadi buffer (penyangga) pencegah dampak negatif dari kondisi ekonomi nasional maupun global ini," katanya. 

 

 

 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement