Senin 08 Aug 2022 15:07 WIB

Jokowi Panggil Andi Gani ke Istana, Bahas Perkembangan Politik Hingga Musra

Presiden Jokowi memanggil Andi Gani ke Istana Negara untuk bahas perkembangan politik

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Bilal Ramadhan
Presiden Joko Widodo. Presiden Jokowi memanggil Andi Gani ke Istana Negara untuk bahas perkembangan politik
Foto: ANTARA/Mohammad Ayudha
Presiden Joko Widodo. Presiden Jokowi memanggil Andi Gani ke Istana Negara untuk bahas perkembangan politik

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Presiden Joko Widodo (Jokowi) memanggil Ketua Dewan Pengarah Musyawarah Rakyat (Musra) Indonesia Andi Gani Nena Wea ke Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (8/8). Menurut Andi Gani, dalam pertemuan ini membahas perkembangan politik nasional dan global hingga musyawarah rakyat Indonesia.

Andi mengaku memberikan sejumlah masukan terkait isu tersebut kepada Presiden Jokowi. Diharapkan pemerintah pun bisa merespon hal ini dengan cepat dan mengeluarkan kebijakan.

Baca Juga

“Panggilan tadi mendadak tadi malam, tadi malam jam setengah 10 malam saya diminta menghadap Presiden dan saya mendatangi Presiden juga berdiskusi juga soal musyawarah rakyat yang akan dilakukan di sana dan itu adalah merupakan ekspresi,” jelas Andi Gani usai bertemu Jokowi ditemui di Kompleks Istana Presiden, Jakarta, Senin (8/8).

Andi menegaskan, penyelenggaraan Musyawarah Nasional ini merupakan ide dari para relawan. Pelaksanaan musyawarah nasional ini juga dinilai merupakan demokrasi biasa dari rakyat.

Nantinya tak hanya relawan saja yang akan hadir di Bandung, namun juga seluruh elemen masyarakat akan turut terlibat dalam acara ini, seperti nelayan, buruh, dan juga petani.

“Jadi memang banyak parpol-parpol yang mungkin merasa ini Musra kok seperti diendorse oleh Presiden. Kami tegaskan bahwa ini adalah ide kami. Presiden juga tidak mengendorse tetapi kami tadi tanyakan kehadiran beliau dan beliau belum menjawab kehadiran nanti tanggal 28 Agustus. Bisa hadir dan bisa tidak,” ujar dia.

Andi mengatakan, penyelenggaraan musyawarah nasional ini dilakukan untuk mencari pemimpin Indonesia berikutnya. Ia ingin agar pengganti Jokowi nantinya benar-benar sosok yang dapat melanjutkan kepemimpinan Jokowi saat ini.

Sebab, masih ada pekerjaan besar yang perlu dilanjutkan di kepemimpinan berikutnya, seperti pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN), dll.

“Ada pekerjaan besar mengenai IKN dan mengenai beberapa keputusan politik yang harus dilanjutkan oleh pemimpin berikutnya. Itu menjadi perhatian para relawan Jokowi,” kata Andi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement