Senin 08 Aug 2022 14:13 WIB

10 Panduan Perjalanan (Safar) dari Nabi Muhammad

Sebelum bepergian, dianjurkan meninggalkan pesan kepada keluarga.

10 Panduan Perjalanan (Safar) dari Nabi Muhammad
Foto: traveloka
10 Panduan Perjalanan (Safar) dari Nabi Muhammad

REPUBLIKA.CO.ID, Oleh: Fadhlurrahman, Dosen Prodi Pendidikan Agama Islam, FAI UAD, Alumni Madrasah Mua’llimin dan Pendidikan Ulama Tarjih Muhammadiyah

Saat seorang muslim melakukan perjalanan (safar), ia tidak dapat terlepas dari aturan syariat, mulai dari shalat 2 rakaat sebelum safar, doa menaiki kendaraan, menebarkan salam, anjuran pergi berkelompok-rombongan dan memperbanyak doa di dalamnya. Imam An-Nawawi, salah satu murid Imam Syafi’i, mengutip dalam kitab komentarnya terhadap Shahih Muslim, sebuah Hadits dari Abu Hurairah ra.

Baca Juga

قَالَ: «حَقُّ الْمُسْلِمِ عَلَى الْمُسْلِمِ سِتٌّ» قِيلَ: مَا هُنَّ يَا رَسُولَ اللهِ؟، قَالَ: «إِذَا لَقِيتَهُ فَسَلِّمْ عَلَيْهِ، وَإِذَا دَعَاكَ فَأَجِبْهُ، وَإِذَا اسْتَنْصَحَكَ فَانْصَحْ لَهُ، وَإِذَا عَطَسَ فَحَمِدَ اللهَ فَسَمِّتْهُ، وَإِذَا مَرِضَ فَعُدْهُ وَإِذَا مَاتَ فَاتَّبِعْهُ» ( رواه مسلم)

“Hak muslim atas muslim lainnya ada enam.” Lalu ada yang bertanya, “Apa saja keenam hal itu wahai Rasulullah?” Bersabda: Ketika bertemu, ucapkanlah salam; jika diundang penuhilah; siapa yang dimintai nasehat, berikanlah; jika bersin lalu memuji Allah, doakanlah; jika sakit, jenguklah; jika meninggal, iringilah jenazahnya.”(HR. Muslim)

 

Selain Muslim, Hadits ini diriwayatkan oleh Al-Bukhari tanpa penggalan kalimat “Siapa yang diminta nasehat, berikanlah” dan hanya 5 butir hak saja, bukan 6, juga oleh Imam Ahmad dalam Musnad-nya no. 8845; Shahih Ibnu Hibban no. 242; dan Sunan Ibn Majah yang selafal dengan Al-Bukhari. Al-Mundziri menambahkan beberapa riwayat dalam At-Targhib wa at-Tarhib, bahwa hak muslim dalam safar ini lebih dari 30, seperti saling memafkan, menutupi aib, menyayangi, dan menerima kelebihan serta kekurangan sesama muslim.

Menebarkan salam ditekankan oleh Nabi Saw. sebagaimana riwayat shahih oleh Imam Al-Bukhari dalam Adab al-Mufrad dari Ibnu Mas’ud ra., ketika melewati seseorang yang lalu mengucap salam padanya, “Assalamu ‘alaika, wahai Abu’ Abdirrahman?”, Ibnu Mas’ud menjawab dan menambahkan:

إِنَّهُ سَيَأْتِي عَلَى النَّاس زَمَان يَكُون السَّلَام فِيهِ لِلْمَعْرِفَةِ

“Akan datang suatu masa dimana seseorang hanya akan meminta salam pada orang yang dia kenali saja”

Menebar salam akan mendorong sempurnanya iman seseorang, seperti tersebut dalam Shahih Al-Bukhari: “Tiga perkara yang akan sempurna iman seseorang yang mengamalkannya: Berlaku adil pada diri sendiri; mendahului salam pada setiap orang; berinfak dalam kondisi berkecukupan”. Pun akan mewujudkan rasa cinta sesama muslim seperti Hadits: “Tidak akan masuk surga sampai kalian beriman. Tidak akan beriman sampai kalian saling mencintai. Maukah aku tunjukkan suatu amalan yang jika dilakukan, kalian akan saling menerima? Tebarkanlah salam antara kalian ” (HR. Muslim).

sumber : Suara Muhammadiyah
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement