Senin 08 Aug 2022 07:53 WIB

Guterres akan ke Korsel Bertemu dengan Presiden Yoon

Antonio Guterres akan mengunjungi Korea Selatan pekan ini

Rep: Fergi Nadira B/ Red: Esthi Maharani
Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres akan mengunjungi Korea Selatan (Korsel) pekan ini.
Foto: AP Photo/Mary Altaffer
Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres akan mengunjungi Korea Selatan (Korsel) pekan ini.

REPUBLIKA.CO.ID, SEOUL - Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres akan mengunjungi Korea Selatan (Korsel) pekan ini. Guterres diperkirakan akan bertemu dengan Presiden Korsel Yoon Suk-yeol pada akhir pekan.

Sekjen PBB dijadwalkan mengunjungi Korsel pada Kamis-Jumat (11-12/8/2022). "Meskipun belum ditetapkan, tentu saja menerima kunjungan kehormatan kecuali ada keadaan khusus," kata seorang pejabat kepresidenan menanggapi pertanyaan apakah Yoon berencana untuk bertemu dengan Guterres, dikutip laman Yonhap, Ahad (7/8/2022).

Baca Juga

Juru bicara PBB pada Jumat lalu mengatakan, bahwa Guterres akan mengunjungi Korsel pekan depan. Ini adalah perjalanan Sekjen PBB mengunjungi tiga negara Asia. Guterres tiba di Jepang Jumat pagi dan akan mengunjungi Mongolia sebelum menuju ke Korea Selatan. Laman Xinhua melaporkan, bahwa kunjungan Guterres ke Jepang termasuk mengikuti Upacara Peringatan Perdamaian di Hiroshima, yang diadakan pada 6 Agustus setiap tahun.

Juru bicara Guterres, Stephane Dujarric mengatakan, selama berada di Jepang, Guterres akan bertemu dengan beberapa pejabat senior Jepang, termasuk Perdana Menteri Fumio Kishida. Dia juga akan bertemu dengan sekelompok korban bom atom yang masih hidup di Hiroshima dan Nagasaki, yang dikenal sebagai hibakusha.

"Guterres akan berpartisipasi dalam dialog dengan aktivis muda yang memimpin inisiatif perlucutan senjata nuklir, non-proliferasi dan isu-isu global lainnya," kata Dujarric.

Di Mongolia, Guterres akan ambil bagian dalam upacara penanaman pohon di ibu kota Ulan Bator untuk mengakui inisiatif Satu Miliar Pohon Mongolia. Negara tersebut bertujuan untuk menanam 1 miliar pohon pada 2030 sebagai bagian dari upaya Mongolia untuk mengurangi dampak perubahan iklim dan memerangi penggurunan. Selain itu, dia akan mengunjungi keluarga nomaden dan belajar tentang cara hidup mereka. Sementara, Dujarric mengatakan, rincian mengenai kunjungan Korsel masih dalam pembahasan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement