Jumat 05 Aug 2022 22:11 WIB

PSKP BSKAP Kemendikburistek Gelar Pelatihan Medsos dan Penulisan Press Release

PSKP berusaha melakukan optimasi pemanfaatan media sosial, demi memperluas jangkauan

Redaktur Senior Republika, Irwan Kelana
Foto: istimewa
Redaktur Senior Republika, Irwan Kelana

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --Pusat Standar dan Kebijakan Pendidikan (PSKP), Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan (BSKAP) Kemendikbudristek, mengadakan diskusi penyusunan desain strategi pengelolaan media sosial PSKP. Kegiatan diselenggarakan di Hotel Aston Priority Simatupang, Jakarta, pada 3-5 Agustus 2022.

Diskusi dan pelatihan yang ditujukan bagi para pengelola media di PSKP ini mengundang narasumber dari berbagai media komunikasi seperti Hariqo Wibawa Satria, M.HI (Direktur Komunikonten), Bobby Afif Mohammad Norman (Digital Strategis Manager X-Javacom), Irwan Kelana (Redaktur Senior Republika), dan Irfan Sutejo (Social Media Specialist PK Management) . 

Baca Juga

Pemaparan pertama dibuka oleh Hariqo Wibawa Satria, M.HI selaku Direktur Komunikonten dan Staf Khusus Bidang Media Wakil Gubernur DKI Jakarta. Pemaparan ini berfokus pada strategi yang dapat dilakukan oleh instansi pemerintah dalam mengelola media sosial. Mulai dari strategi penyusunan tim media sosial, pembuatan konten, hingga strategi agar konten dapat tersampaikan kepada publik. 

Pembahasan sesi kedua menghadirkan Digital Strategist Manager X-Javacom, Bobby Afif Mohammad Norman. Topik yang diangkat adalah “Digital Communication Strategy”, membahas tentang strategi digital campaign, dan teknik membuat konten kreatif dan menarik dengan melakukan optimalisasi captions dan tagar pada setiap unggahan konten ke media sosial. Pada pemaparan ini, Bobby perlunya kolaborasi yang kuat antara tim digital dan tim yang bergerak langsung di lapangan. Komunikasi dan koordinasi yang baik antara dua tim ini sangat diperlukan, demi mencapai tujuan bersama khususnya ketersampaian informasi yang akurat dan efisien.     

Diskusi juga mengarah ke pembahasan teknis dengan menghadirkan narasumber Irwan Kelana, selaku Redaktur Senior Harian Republika. Pemaparan berfokus pada bagaimana cara menulis siaran pers yang baik sehingga dapat diterima dan diteruskan kepada kalangan internal maupun masyarakat umum. 

“Manfaat dari mendistribusikan siaran pers yang akurat secara konsisten ini dapat membuka peluang bagi lembaga atau instansi untuk membangun kredibilitas dari waktu ke waktu.” Ungkap Irwan.

Irwan Kelana, juga memaparkan tentang teknik penulisan artikel ringkas, padat, dengan bahasa sederhana, mudah dicerna, dan didukung dengan redaksi yang baik. Pemaparan yang disampaikan sangat teknis dan mudah diterapkan dimulai dari penjelasan struktur sebuah artikel, tahapan penulisan, hingga pemilihan tema. Menurut Irwan Kelana, unsur-unsur ini harus dikaitkan dengan realitas atau kejadian yang sedang terjadi sehingga esensi dari berita tentang menyampaikan peristiwa terkini dapat terpenuhi.

Pada penghujung rangkaian diskusi, materi disampaikan oleh Irfan Sutejo, Social Media Specialist dari PK Management. Pada sesi ini tim media PSKP diajarkan tentang teknis penggunaan media yang dapat mendukung pengelolaan media sosial. Mulai dari pemilihan alat dan software, hingga bagaimana mengombinasikan komponen-komponen tersebut agar dapat menghasilkan kualitas konten yang baik. Pada sesi ini diskusi dilakukan secara interaktif dengan praktik langsung menggunakan media yang tersedia. Harapannya, peserta diskusi mendapatkan pengalaman secara langsung sehingga pengetahuan yang diperoleh dapat melekat dan diaplikasikan dalam keseharian khususnya pengelolaan media sosial dilingkungan PSKP. 

Diskusi yang melibatkan berbagai pakar dibidang media komunikasi ini di selenggarakan dengan harapan mampu meningkatkan publikasi kepada masyarakat. Dalam hal ini PSKP berusaha melakukan optimasi pemanfaatan media sosial, demi memperluas jangkauan penerima informasi. Media sosial telah menjadi bagian penting dari cara pemangku kepentingan dan lembaga pemerintah berinteraksi dengan publik. Oleh karena itu, penting untuk melibatkan lebih banyak audiensi, agar meningkatkan kehadiran lembaga ditengah-tengah masyarakat.  

Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement