Jumat 05 Aug 2022 19:35 WIB

LP3A UMM Ajak Orang Tua Gali Potensi Anak

Kegiatan ini untuk mengembangkan potensi bakat anak menuju generasi yang mandiri.

Rep: wilda fizriyani/ Red: Hiru Muhammad
Kepala Lembaga Pengkajian dan Pemberdayaan Perempuan dan Anak (LP3A) Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), Thathit Manon Andini.
Foto: Dok. Humas UMM
Kepala Lembaga Pengkajian dan Pemberdayaan Perempuan dan Anak (LP3A) Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), Thathit Manon Andini.

REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Lembaga Pengkajian dan Pemberdayaan Perempuan dan Anak (LP3A) Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) menyelenggarakan Hari Anak Nasional. Kegiatan bertema Menggali Potensi, Mengasah Kreasi, Mencetak Prestasi menuju Generasi Mandiri ini diadakan di Taman Sengkaling UMM, Sabtu (31/7/2022).

Kepala LP3A UMM, Thathit Manon Andini, menyampaikan, kegiatan ini bukan hanya seremonial semata, melainkan juga memberi wadah bagi anak Indonesia untuk mengembangkan bakat serta potensinya dengan mengikuti berbagai perlombaan. Total ada 14 bidang kategori perlombaan yang diselenggarakan. Perlombaan ini diikuti oleh 144 anak dari jenjang Taman Kanak-Kanak (TK) hingga Sekolah Dasar (SD) se-Malang Raya.

Baca Juga

Para peserta akan memperebutkan 56 piala dari 14 kategori lomba. Tak hanya terbatas pada anak-anak, kegiatan ini juga menyasar para orang tua, dosen, serta mahasiswa melalui kegiatan seminar daring. "Acara tersebut diisi oleh Arbani Mukti Wibowo selaku Kepala Dinas Pemberdaya Perempuan dan Perlindungan Anak (DB3A) Kabupaten Malang dan juga AKP Tri Nawangsari selaku Kepala Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (Kanit PPA) Polresta Malang Kota,” kata dosen Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) UMM tersebut dalam pesan resmi yang diterima //Republika//, Kamis (4/8/2022).

Thathit berharap, setiap orang tua dapat mendampingi anaknya hingga berhasil meraih mimpi. Pemberian akses pendidikan yang layak kepada anak juga menjadi poin penting. Hal ini terjadi karena di Indonesia masih banyak anak yang tidak mendapat pendidikan yang layak. 

Berdasarkan sebuah data, 4,3 juta anak Indonesia dalam rentang umur tujuh hingga 18 tahun masih belum sekolah. Hal ini akan mempengaruhi anak dalam menentukan potensinya. Padahal lembaga pendidikan formal seperti sekolah bisa mengeratkan pentingnya pendampingan bagi anak -anak.

Pada kesempatan yang sama, orang tua anak Najamuddin yang hadir pada kegiatan tersebut mengapresiasi dan mengungkapkan rasa senang atas terselenggaranya kegiatan ini. Menurut dia, kegiatan ini merupakan momentum yang tepat untuk mendorong potensi yang anaknya miliki

Menurut dia, anaknya sangat antusias dan senang menghadiri perlombaan. Dia juga merasa menjadi lebih dekat dengan anak setelah mengikuti kegiatan ini.  "Saya berharap agenda seperti ini akan menjadi agenda tahunan,” jelasnya.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement