Kamis 04 Aug 2022 18:53 WIB

Imam Besar Masjid Istiqlal: Islamic Book Fair Bentuk Jihad Intelektual

Islamic Book Fair 2022 diharapkan dapat memperluas wawasan masyarakat.

Rep: Meiliza Laveda/ Red: Agung Sasongko
 Ditjen Bimas Islam Kementerian Agama membagikan 1.000 mushaf Alquran gratis bagi masyarakat yang mengunjungi stan Bimas Islam di perhelatan Islamic Book Fair (IBF) 2022 pada 3-7 Agustus 2022.
Foto: Kemenag
Ditjen Bimas Islam Kementerian Agama membagikan 1.000 mushaf Alquran gratis bagi masyarakat yang mengunjungi stan Bimas Islam di perhelatan Islamic Book Fair (IBF) 2022 pada 3-7 Agustus 2022.

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA -- Pameran buku Islamic Book Fair (IBF) kembali diadakan setelah setahun sempat ditiadakan. Acara tersebut sudah diselenggarakan sejak Rabu (3/8/2022) hingga Ahad (7/8/2022) di Jakarta Convention Center (JCC). IBF tidak hanya acara pameran buku, tetapi ada lomba, talkshow, dan bedah buku yang dihadiri sejumlah penulis serta tokoh-tokoh publik

Salah seorang tokoh yang turut meramaikan adalah Imam Besar Masjid Istiqlal Prof Nasaruddin Umar. Dalam acara tahun ini, dia dipercaya sebagai penasihat IBF.

Baca Juga

"Bagi saya IBF adalah sebuah jihad intelektual untuk mengembangkan kekuatan umat Islam di Indonesia seperti yang kita harapkan. Islam sebagai rahmatan lil alamin, sebagai kekuatan pembangunan masyarakat bangsa. Pun Islam sebagai faktor yang mendamaikan bangsa," kata Prof Nasaruddin.

Lewat acara ini, dia berharap dapat memperluas wawasan masyarakat. Dia mengimbau kepada masyarakat agar jangan menyia-nyiakan kesempatan emas seperti ini yang terjadi hanya setahun sekali.

 

"Kesempatan ini langka, sekali dalam setahun. Buku akan banyak didiskon besar-besaran. Ajak anak-anak kita, teman, keluarga, rekreasi buku. Anak-anak diperkenalkan buku dan tokoh-tokohnya. Selamat kepada Islamic Book Fair," ujarnya.

Untuk jadwal hari ini akan ada talk show peluncuran buku Panduan Literasi Digital untuk Guru Madrasah yang dihadiri oleh Wakil Menteri Agama Dr H Zainut Tauhid Sa'adi, Dirjen Pendidikan Islam Kementerian Agama Prof Dr H Muhammad Ali Ramdhani, dan Penulis Rahmat Hidayatullah. n 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement