Kamis 04 Aug 2022 06:00 WIB

Pemkab Sorong Dukung Investor Baru Masuk Kawasan Ekonomi Khusus

Pemkab dukung investasi yang bermanfaat bagi masyarakat dan tak merusak lingkungan.

Sejumlah alat berat berada di Pembangkit Listrik Tenaga Mesin Gas (PLTMG) di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Sorong, Kabupaten Sorong, Papua Barat, Kamis (8/4/2021). Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sorong, Provinsi Papua Barat, mendukung kehadiran investor baru masuk membangun industri di Kawasan Ekonomi Khusus atau KEK setempat.
Foto: OLHA MULALINDA/ANTARA
Sejumlah alat berat berada di Pembangkit Listrik Tenaga Mesin Gas (PLTMG) di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Sorong, Kabupaten Sorong, Papua Barat, Kamis (8/4/2021). Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sorong, Provinsi Papua Barat, mendukung kehadiran investor baru masuk membangun industri di Kawasan Ekonomi Khusus atau KEK setempat.

REPUBLIKA.CO.ID, SORONG -- Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sorong, Provinsi Papua Barat, mendukung kehadiran investor baru masuk membangun industri di Kawasan Ekonomi Khusus atau KEK setempat.

"PT Trinitan Green Energy Metals (TGEM) telah sepakat dengan pemerintah daerah menggunakan lahan seluas 250 hektare di KEK Sorong guna membangun kawasan pengolahan nikel kelas satu atau battery grade nickel berkonsep eco industrial park terintegrasi," kata Bupati Sorong Johny Kamuru di Sorong, Rabu (3/8/2022).

Baca Juga

Dia mengatakan, pemerintah daerah pada prinsipnya mendukung investasi yang memberikan manfaat bagi masyarakat serta daerah dan tidak merusak lingkungan. "Apalagi kehadiran perusahaan membuka lapangan pekerjaan serta memberikan manfaat ekonomi lebih bagi masyarakat di wilayah Kabupaten Sorong," tambah dia.

Direktur Utama TGEM Widodo Sucipto yang memberikan keterangan terpisah mengatakan, pihaknya memilih KEK Sorong sebagai lokasi pembangunan industri karena kesiapan infrastruktur yang tersedia di kawasan tersebut, terutama lahan. Selain itu ketersediaan air bersih, ada energi gas bumi, serta pelabuhan yang memadai. Kabupaten Sorong juga strategi karena lokasinya yang berada di salah satu lokasi sentral cadangan biji nikel di Indonesia.

Kawasan tersebut akan menjadi kawasan industri hijau terintegrasi pertama di Indonesia dengan nama Indonesia Green Nickel Integrated Technology Ecopark (IGNITE Ecopark). IGNITE Ecopark akan menggunakan teknologi Step Temperature Acid Leach (STAL), teknologi karya anak bangsa berbasis hidrometalurgi untuk mengesktrak nikel kadar rendah, serta didukung berbagai ekosistem industri terutama energi dan gas, industri kimia, dan industri pengolahan limbah.

"Kami sudah melakukan penandatanganan MOU dengan Bupati Sorong Johny Kamuru dan Deputi Bidang Promosi Penanaman Modal Kementerian Investasi BKPMNurul Ichwan sebagai tanda dimulainya pembangunan," tambah Widodo.

sumber : ANTARA
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement