Selasa 02 Aug 2022 18:42 WIB

Anak Usaha Telkom Resmi Jadi Perusahaan Menara Telekomunikasi Terbesar di Asia Tenggara

Mitratel baru mengakuisisi 6.000 unit menara milik Telkomsel senilai Rp 10,8 triliun.

Rep: Muhammad Nursyamsi/ Red: Nidia Zuraya
Logo PT Dayamitra Telekomunikasi, Tbk (Mitratel).
Foto: Dok Mitratel
Logo PT Dayamitra Telekomunikasi, Tbk (Mitratel).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anak usaha PT Telkom Indonesia (Persero), PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk atau Mitratel, kini resmi menjadi perusahaan dengan menara telekomunikasi terbesar di Asia Tenggara. Pasca-akuisisi enam ribu unit menara milik Telkomsel senilai Rp 10,8 triliun.

Direktur Utama Mitratel Theodorus Ardi Hartoko mengatakan total menara telekomunikasi yang dimiliki Mitratel mencapai lebih dari 34.800 menara. Pria yang akrab disapa Teddy menyebut hal ini merupakan langkah strategis Mitratel pasca-IPO dengan mendapatkan dana segar senilai Rp 18,8 triliun. 

Baca Juga

"Posisi hari ini 34.800 menara, ini jadi satu hal yang membanggakan kita semua bahwa kita menjadi perusahaan terbesar di industri menara telekomunikasi di Asia Tenggara," ujar Teddy saat media gathering di Jakarta, Selasa (2/8/2022).

Teddy mengatakan torehan apik ini ditopang dengan posisi Telkomsel sebagai operator terbesar dalam memanfaatkan menara Mitratel. Hal ini juga akan memberikan jaminan jangka panjang bagi perusahaan serta menjadi daya tarik bagi operator lain menggunakan menara Mitratel.

"Bisnis menara tetap menjadi fokus utama kami, peluangnya besar karena trennya kini operator melepas menara dan lebih fokus pada jasa services," ucap Teddy.

Selain memantapkan posisi sebagai perusahaan dengan menara telekomunikasi terbesar, lanjut Teddy, Mitratel juga akan memasuki sejumlah portofolio baru seperti project solution, managed services, dan power to solution. Dengan begitu, Mitratel tak sekadar menjadi perusahaan yang membangun dan menyewakan menara semata.

"Kita akan mulai masuk portofolio baru yang memungkinan tenant tidak hanya sebagai penyewa tapi juga didukung dengan jaringan penghubung antarmenara dan memastikan mereka mendapat service network dan layanan lain yang akan meningkatkan customer experience," ungkap Teddy.

Direktur Investasi Mitratel Hendra Purnama mengatakan akuisisi enam ribu menara memberikan dampak yang signifikan bagi perusahaan lantaran lokasi menara yang mayoritas berada di area perkotaan. Dengan demikian, ucap Hendra, hal ini akan memudahkan perusahaan dalam penetrasi mengingat jumlah pasar digital yang begitu besar di area perkotaan.

"Saat ini menara yang dimiliki Mitratel setelah akuisisi mendekati 35 ribu, dibanding domestik dan regional kita perusahaan menara dengan menara terbesar di Asia Tenggara. Kita bukan hanya nomor satu di Indonesia, tetapi juga di Asia Tenggara," kata Hendra.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement